Riset: Duh, 47% Perempuan Alami Body Shaming di Kantor

Work
iStock

Perempuan tidak suka dengan orang yang melakukan body shaming. Namun kenapa perempuan lah yang paling sering melakukan body shaming terhadap sesama?

Berdasarkan penelitian terbaru, sejumlah perempuan mengakui bahwa body shamig sebagai perilaku umum dan merajalela. Komentar mereka tentang seberapa gemuk teman perempuan atau saat sahabat terlalu kurus, termasuk body shaming.

Perempuan juga harus memakai lebih banyak riasan agar terlihat cantik. Sebuah survei yang dilakukan oleh rumah sakit terkemuka di India—respondennya 1.244 perempuan (usia 15 hingga 65 tahun), diselenggarakan di 20 kota—untuk mendapatkan pandangan mengenai sikap dan persepsi perempuan terhadap konsep citra tubuh.

Tidak hanya itu, survei tersebut juga ingin mengetahui dampak dari body shaming terhadap kesejahteraan psikologis mereka yang kadang-kadang mengarah pada stres. Apa ya hasilnya? Berikut pandangan perempuan tentang body shaming dan bagaimana mereka mengakui kalau hal tersebut memang sering terjadi antar sesama. 

· 90% perempuan mengakui body shaming adalah perilaku umum bukan bullying.

· 84% dari responden berbicara kalau perempuan cenderung mengalami lebih banyak body shaming dibandingkan dengan pria,

· 47,5% perempuan melaporkan mengalami body shaming di sekolah dan tempat kerja mereka.

· 32,5% perempuan menuturkan bahwa teman-teman sering membuat komentar negatif tentang penampilan mereka, baik terkait berat badan, bentuk tubuh, warna kulit, maupun model rambut.

· 76% perempuan merasa kalau penggambaran media tentang kecantikan berkontribusi terhadap body shaming.

· 90% perempuan percaya kalau film dan acara televisi cenderung mengolok-olok orang yang tidak sesuai dengan norma dan harapan standar kecantikan sosial.

· 89% perempuan merasa tidak percaya diri ketika mereka membaca komentar tentang penampilan orang lain di media sosial.

· 31% peserta mengatakan, ada momen ketika dirinya tidak ingin pergi keluar rumah karena apa yang orang katakan tentang fisik mereka.

· 66% perempuan percaya bahwa penting untuk terlihat cantik agar merasa percaya diri.

· 67% perempuan merasa marah saat mengalami body shaming.

· 19% perempuan juga merasa malu dengan penampilan mereka.

· 97% perempuan menganggap masalah body shaming perlu ditangani secara serius di sekolah atau tempat kerja. 

Kamu pernah mengalaminya juga? Jangan sampai kamu yang melakukannya ya. Body shaming bisa membuat perempuan merasa stres. Hati-hati juga kalau kamu melakukan body shaming terhadap orang lain di media sosial, konsekuensinya bisa dipenjarakan lho

Ya, terdapat dalam undang-undang negara kita kalau pelaku penghinaan (termasuk body shaming) di media sosial dapat dijerat dengan pasal 27 ayat 3 (jo), pasal 45 ayat 3 (jo) UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang kini menjadi UU No 19 Tahun 2016. Ancaman hukumannya penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp750 juta.

Makanya, sesama perempuan jangan saling mengejek. Ada baiknya saling mendukung satu sama lain yang membuat perempuan lebih ‘kuat’ dalam menghadapi kehidupan di era bebas serta milenial seperti sekarang.

Selanjutnya: ini aturan ‘jadul’ yang perlu dilupakan setelah menikah. Apa ya? Baca di sini artikelnya…