Saat Kita Membeli Sesuatu, Sebaiknya Dibayar Tunai, Kredit atau Debit, ya?

Saat Kita Membeli Sesuatu, Sebaiknya Dibayar Tunai, Kredit atau Debit, ya?
ISTOCK

Saat belanja online: tunai atau non-tunai, ya?

"Pakai debit atau kartu kredit, ya?" Ini pertanyaan yang seringkali muncul setiap kali kita membeli sesuatu. Dan lebih sering kita bingung daripada yakin. Akhirnya apa saja yang penting transaksi selesai. 

Dilema memang: kredit, tunai, atau debit. Namun kamu tidak sendirian, sebagian besar orang pusing dalam memutuskan hal ini (terkecuali mungkin para penasehat keuangan, miliuner dan pasangannya). Untungnya, Dewi Saputri,Fiduciary Advisor dari JOUSKA Financial menguraikan keruwetan ini dan memberikan beberapa faktor yang diingat ketika ingin memilih metode pembayaran yang tepat. 

PRINSIP UTAMA MEMILIH METODE PEMBAYARAN

"Menentukan kapan kita akan memilih membayar secara tunai dan non-tunai berdasarkan dari segi kebutuhan, contohnya bagi ibu rumah tangga tingkat menengah, belanja bulanan adalah kebutuhan primer yang tidak bisa ditunda. Dalam belanja bulanan seperti food and groceries seringkali mereka memanfaatkan pembayaran non-tunai. Adanya promo dengan kartu kredit atau debit yang dimiliki menjadi alasan mereka menggunakannya. Selain itu, pembayaran non-tunai sangat membantu apabila melakukan pembayaran dalam jumlah besar. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pembayaran non-tunai adalah hindari bertransaksi hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, mulai kenali mana yang menjadi kebutuhan atau hanya sekedar keinginan," sarannya. 

KELEBIHAN NON-TUNAI VS TUNAI

"Kelebihan utama melakukan transaksi non-tunai adalah semua transaksi yang kita lakukan lebih transparan dan praktis," tutur Dewi. Ini artinya, setiap transaksi tercatat rapi di dalam mutasi rekening atau surat tagihan kartu kredit setiap bulannya. Konsekuensinya, mudah bagi kita untuk melakukan pengecekan. Keuntungan ini tidak didapat saat kita membeli, sepatu atau tas atau secangkir kopi, misalnya dengan uang tunai. Uang bisa habis dengan cepat, dan seringkali ini terjadi tanpa kita sadari. "Namun, bukan tidak mungkin terdapat sisi negatif saat kita melakukan transaksi non-tunai yaitu resiko terkena pembajakan serta terbukanya informasi keuangan yang tercatat dan tersimpan di database pembayaran suatu lembaga keuangan, misalnya adalah BI Checking."

PEMBAYARAN TUNAI

Di Indonesia masih banyak kebutuhan yang memang harus dibayar secara tunai, misalnya apabila memilih belanja di pasar tradisional, makan di resto yang hanya menerima uang tunai, dll. Jadi, sebaiknya sediakan selalu uang tunai di dompet. "Seperti yang sudah diketahui bahwa jika memilih membayar dengan uang tunai, kita tidak akan dibebankan dengan biaya transaksi, tidak ada batas minimal pembayaran dan minim sekali terkena resiko pembajakan. Hanya saja porsi uang tunai yang tersimpan dalam dompet isi dengan secukupnya saja hal tersebut untuk menghindari resiko dari pencurian." 

PEMBAYARAN DEBIT 

Pakai debit saat melakukan pembayaran dalam jumlah kecil di toko atau online. Atau kamu tipe orang yang susah membayar tagihan tepat waktu. "Hanya saja di sini, ketika kita memutuskan membayar secara debit pastikan bahwa dana darurat yang ada di dalam rekening sudah terpenuhi." 

PEMBAYARAN KREDIT

Tingkat kenyaman seseorang dapat menjadi pertimbangan ketika ingin melakukan transaksi pembayaran. Bagi mereka yang tidak biasa melakukan transaksi dengan uang tunai dan tidak biasa menyimpan banyak uang di dompet akan cenderung memilih transaksi dengan debit dan kredit. "Begitu pula untuk transaksi kredit, saat memutuskan membayar secara kredit kita harus mengingat besaran utang tidak boleh lebih dari 30% pendapatan. Kredit tersebut berlaku baik kredit jangka panjang maupun pendek, karena kita memiliki kewajiban untuk membayarnya pada setiap bulan," tuturnya. Dan seperti yang dijelaskan di atas, lakukan transaksi dengan kartu kredit jika kamu ingin mengetahui dan mencatat setiap pembelian demi menjaga keseimbangan keuangan, atau kamu ingin meningkatkan profil kreditmu (berguna ketika mengajukan kredit rumah).

PEMBAYARAN BELANJA ONLINE

Menurut Dewi, adanya kemajuan teknologi seperti sekarang, membuat berbelanja secara online menjadi habit baru khususnya untuk generasi milenial, mulai dari kebutuhan primer sampai dengan sekunder.

Ketika kita memutuskan untuk belanja online, pembayaran bisa dilakukan secara tunai maupun non-tunai—cost on delivery, kartu kredit, transfer, etc. "Mana yang membuat kita nyaman dan yakin untuk membayarnya. Tidak ada salahnya juga melakukan pembandingan harga. Karena di sini yang diuji adalah mengenai tingkat kepercayaan calon konsumen dengan barang yang dijual. Hanya saja, perlu pengontrolan dalam diri untuk tidak terlalu larut atau doyan belanja online," anjur Dewi.