Safe Sharing On Social Media

Safe Sharing On Social Media
WOOP.ID

Ini hal-hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan social media environment yang aman dan nyaman.

Suka atau tidak, social media adalah fakta kehidupan modern, dan kedatangan smartphone telah membuat proses berbagi informasi sangat mudah. Keberadaan media ini pun juga memberi efek positif. Selain menghibur, siapa yang tidak senang bertemu teman lama, mendapatkan kenalan baru dengan mudah atau jadi tahu berbagai macam hal berkat kemajuan teknologi?

Namun, tidak berarti itu tak memiliki dampak buruk. Salah satu implikasinya adalah sebagian besar dari kita jadi lebih tidak waspada akan apa yang kita posting secara online, dibandingkan di masa-masa ketika kemudahan berkomunikasi tidak sebaik sekarang. Kadang-kadang kita melakukan kesalahan, posting foto memalukan atau melampiaskan emosi di media sosial, tapi ini merupakan konsekuensi - dengan mendaftar ke situs jejaring sosial, secara tidak langsung kita memberikan persetujuan untuk menampilkan apapun yang kita post di dalamnya. Dengan kondisi seperti itu, bagaimana caranya untuk membuat kegiatan berbagi di media sosial tetap aman dan nyaman? Berikut saran dari WOOP.

Selalu pantau jumlah informasi yang kita berikan.

Sebaiknya hindari berbagi mengenai tanggal lahir, tempat lahir, nama lengkap anak, atau tagging foto dengan lokasi geografis, seperti rumah, atau lokasi sekolah anak - apa pun yang bisa digunakan oleh seseorang yang belum tentu memiliki niat baik. Intinya: jangan berbagi terlalu banyak informasi pribadi.

Jangan jadikan media sosial sebagai sarana pelampiasan emosional.

Tidak semua orang ingin tahu masalah yang sedang kita hadapi, dan tidak semua orang perlu mengetahui. Kita juga dapat dianggap tidak dewasa, tidak merepresentasikan tempat bekerja oleh anak buah, rekan kerja maupun atasan kita kalau mereka sampai terekspos posting kita yang bersifat emosional.

Hati-hati terhadap tindakan kriminal dan pencuri identitas. 

Hentikan kebiasaan membagikan informasi penting di media sosial tanpa batasan, karena informasi tersebut bukan tidak mungkin dapat digunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Banyak sekali, lho, kasus pencurian identitas dan pembobolan kartu kredit. Ingatkan diri sendiri untuk selalu berhati-hati, dan maksimalkan manfaatkan fitur pelindung privasi (privacy settings).

Cek kebenaran informasi yang kita dapatkan sebelum kemudian membagikannya ke orang lain.

Informasi yang beredar di media sosial tidak jarang tidak memiliki sumber berita, dan kebenarannya bisa simpang-siur. Maka dari itu, sebelum kita berbagi informasi yang didapat di group chat misalnya, lebih baik ditelaah sumbernya dan cek kebenarannya dahulu, sebelum kita jadi membantu beredarnya informasi yang tidak benar dan membuat situasi jadi semakin tidak kondusif.

Penting sekali, untuk memperhatikan etika ketika berbagi informasi di media sosial.

Misalnya, tunjukkan empati kepada keluarga korban dengan tidak berbagi foto-foto korban bencana. Selain bisa membuat beberapa yang melihatnya tidak nyaman, itu juga hal yang tidak sopan untuk dilakukan. Berbagi foto saja tidak sopan, apalagi dijadikan bahan bercandaan. Yuk, kita hindari!

Tidak hanya ketika bertatap muka saja, namun ketika menggunakan media sosial, hormati sesama pengguna.

Ketika kita melihat konten posting yang bagus seperti foto, berita, video atau bahkan quotes dan ingin me-repost, pastikan kita meminta izin pembuatnya terlebih dahulu dan berikan akreditasi yang layak. Tentu kita tidak suka kan, jika hasil karya kita digunakan orang lain tanpa izin?

Berhati-hatilah berbicara, atau menerima undangan pertemanan dari orang asing di jejaring sosial, instant messaging, atau forum online.

HALAMAN
12