Segala Hal Tentang Kanker Serviks yang Wajib Perempuan Tahu

WorkBy Missycha Damayanti
ISTOCK

Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, Woop bersama seorang ahli akan memberitahukan kamu segala hal tentang kanker mulut rahim (atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks). 

Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar kata kanker? Penyakit berbahaya? Susah sembuh? Ya, kebanyakan orang memang berpikiran seperti itu. Saat ini kanker menjadi penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, khususnya perempuan.

Menurut data WHOpada tahun 2012, 8,8 juta orang di dunia meninggal karena menderita kanker, termasuk didalamnya merupakan anak-anak. Ada banyak jenis kanker yang menghantui sebut saja kanker payudara, kanker usus, kanker mulut rahim atau serviks, kanker paru-paru, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, kanker mulut rahim masih menjadi pembunuh nomor satu, setelah kanker payudara. Biasanya, kanker jenis ini banyak diderita oleh perempuan usia produktif dan tinggal di negara-negara berkembang. Sebagian dari kita yang tidak banyak mengetahui tentang kanker mulut rahim.

Apa sebab kanker serviks?

“Kanker serviks adalah kanker mulut rahim. Di mana penyebab dari kanker tersebut adalah HPV,” kata Dr. Shelly Franciska, Sp. OG, M.Kes., seorang Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari RSUD Rubini Menpawah, Kalimantan Barat.

Tunggu, apa itu HPV? Bagaimana HPV bisa disebut sebagai penyebab kanker mulut rahim?

“HVP adalah Human Papilloma Virus yang merupakan sebuah kuman. Biasanya kuman tersebut bisa ditelurkan melalui kontak seksual,” ujarnya.

Selain itu, penularan HPV akan semakin berisiko bila memiliki lebih dari satu partner seksual, hubungan seks pada usia dini, seseorang yang kekebalan tubuhnya lemah (misal pada pasien HIV/AIDS), serta penderita infeksi menular seksual, seperi gonore, klamidia, dan sifilis.

Duh! Ada lebih dari 200 jenis Human Papilloma Virus (HPV) yang bisa menyerang. Sementara itu, lebih dari 40 jenis HPV yang mudah menyebar melalui kontak seksual langsung. Melalui apa saja?

Terutama dari kulit dan selaput lendir orang yang terinfeksi langsung terkena kulit dan selaput lendir pasangannya. Virus ini dapat disebarkan baik melalui seks per-vagina, anal, maupun oral. Namun ada dua tipe virus HPV yang bisa menyebabkan kanker mulut rahim yaitu HPV tipe 16 dan HPV tipe 18.

Apa saja gejala yang bisa dirasakan?

“Untuk gejalanya adalah saat kamu sering mengalami keputihan yang berair dan bercampur darah, serta keluar darah pasca berhubungan seksual,” jelasnya.

Bagaimana pengobatannya?

“Kalau obat, tidak ada. Yang ada hanya melakukan vaksinasi, yang bisa dilakukan di rumah sakit sebanyak tiga kali (dalam setahun) yaitu di bulan pertama, (dosis kedua) dua bulan setelah dosis pertama, dan (dosis ketiga) adalah enam bulan (setelah dosis pertama). Vaksinasi bisa dilakukan dari usia 14 tahun. Jika memang sudah didiagnosis terkena kanker mulut rahim hanya bisa melakukan operasi pengangkatan (meski kanker tidak akan hilang dan masih bisa berlanjut) dan kemoradiasi saja,” beber Shelly panjang lebar.

Menurutnya, kanker mulut rahim masih bisa dideteksi dini dengan rutin melakukan pap smear (untuk yang sedang menikah).

Pap smear adalah cara terbaik untuk mengindentifikasi perubahan pada sel-sel leher rahim tahap awal. Gejala kanker mulut rahim (stadium awal) dapat terdeteksi dengan melihat apa terdapat sel-sel abnomal di dalam leher rahim. Setiap perempuan yang berusia 21 sampai 30 tahun disarankan melakukan pap smear setiap tiga tahun sekali. Sedangkan untuk kamu yang berusia 30 tahun ke atas bisa melakukan pap smear (disertai dengan tes HPV) setiap lima tahun sekali,” sarannya lagi.

Selanjutnya: pernah dengar tentang vaginismus? Jika belum seorang dokter kandungan akan membantu memberitahukannya kepadamu di sini