Sekarang Juga: Lakukan Ini untuk Mengurangi Stres di Kantor

Sekarang Juga: Lakukan Ini untuk Mengurangi Stres di Kantor
ISTOCK

Perbanyak zzz... zzz... zzz... 

Ada pelaku kejahatan tidak terlihat di kantormu. Kehadirannya membuat semangatmu mencapai titik minus, membuyarkan konsentrasi, dan menghancurkan rasa percaya diri. Namanya, stres. Berbagai penelitian mengukuhkan bahwa stres di tempat kerja berdampak bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan bisa menjalar ke rumahmu bahkan ketika seluruh sudut ruangan dipenuhi dengan tanaman hijau. Apa yang harus kamu lakukan sebelum situasi makin tidak bisa dikendalikan? Berikut beberapa langkah yang bisa kamu terapkan.  

1. Zzz... zzz... Tidur yang Cukup

Jangan remehkan ketika temanmu mengatakan, "... daripada itu, mendingan tidur" karena mantra tersebut berkekuatan lebih magis daripada yang kita sering perkirakan. Seperti yang kita tahu, orang dewasa membutuhkan 7 sampai 9 jam tidur di malam hari agar bisa berfungsi secara optimal. Artinya, "ketika kamu tidak tidur cukup, kemungkinan besar kamu tidak akan bisa memiliki performa maksimal di tempat kerja," tulis Ashley Stahl, seorang career coach, di Forbes. Selain itu, Stahl juga mengungkapkan bahwa kurang tidur memiliki konsekuensi serius lainnya, antara lain kurang mampu membuat keputusan/ penilaian yang objektif, meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan mobil, dan bisa mengembangkan penyakit-penyakit kronis seperti kanker, hipertensi, diabetes, dan depresi. 

2. Olahraga, Bahkan dari Meja Kantor

Eneg mendengar tips ini? Kamu pasti tahu tentang perilisan hormon serotonin (hormon yang membuat senang) saat berolahraga. Akan tetapi pada kenyataannya, siapa juga yang punya semangat dan energi untuk berolahraga ketika dalam kondisi tertekan! Padahal, justru di saat seperti itulah olahraga lebih dibutuhkan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pada saat sedang stres orang cenderung lebih sedikit melakukan kegiatan fisik, sehingga membuat mereka semakin stres dan risiko kesehatan terganggu semakin tinggi. Ini yang bisa kamu lakukan di kantor untuk (paling tidak) tetap aktif: gunakan tangga, wall sits (tahan 30 sampai 60 detik dan ulangi sebanyak mungkin), heel raisers (berdiri dengan kaki sejajar dengan bahu, angkat jari kaki dan bertumpu pada tumit), seated squeezed (duduk sambil menahan bagian bawah perut, tahan 10 sampai 15 detik untuk pembakaran ekstra, lakukan sesering mungkin). 

3. Katakan Mantra Ini Berkali-kali: "Hal Ini akan Berlalu"

Tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk masalah atau bosmu yang menyebalkan yang membuatmu stres di kantor. Di sisi lain, sadari bahwa hidupmu tidak akan pernah bebas dari stres. Bah! Jadi, dengan menyadari bahwa "tidak ada yang permanen... akan membantumu mengingat bahwa sesuatu yang membuatmu khawatir di masa lalu ternyata tidak pernah menjadi kenyataan," tulis Beverly D. Flaxington, seorang konsultan manajemen dan penulis buku Understanding Other People: The Five Secrets to Human Behavior. "Sadari bahwa hidup berubah setiap menit dan meski situasimu saat ini sepertinya tidak ada ujungnya, hal itu tidak benar. Semuanya akan berlalu, dengan satu atau lain cara." 

4. Ngemil Sehat

Pelakunya adalah hormon kortisol yang saat kita stres dirilis oleh badan dan membuat kita ngidam yang asin, manis, dan berlemak demi mendapatkan kenikmatan sementara. Ironisnya, pola makan seperti itu malah memperkeruh situasi dan membuatmu semakin letih fisik dan mental. Ini yang bisa kamu lakukan: konsumsi makanan sehat (karbo kompleks, buah, sayur, ayam, ikan), termasuk pada jam ngemil (pilih buah, atau dark chocolate). 

5. Sampaikan kepada Bos

Yep, katakan kepada bosmu terutama ketika kondisi mentalmu sudah sangat mempengaruhi kinerja dan kesehatanmu. Bosmu harus tahu bahwa tugasnya tidak hanya memberikan pekerjaan, tapi juga mempromosikan kesehatan mental di tempat kerja. Dengan memberitahukan hal ini, semoga tempat kerjamu lebih peduli dan mencari banyak cara (dan terbaik) untuk menyediakan lingkungan kerja yang sehat untuk setiap orang. 

Dan ini: tips agar hidup lebih bahagia dan panjang umur dari Harvard.