Semua Orang Bisa Merasa KesepianBagaimana Cara Mengenalinya?

Semua Orang Bisa Merasa KesepianBagaimana Cara Mengenalinya?
ISTOCK

Termasuk yang sudah menikah atau punya pacar. 

Apakah kamu pernah merasakan kesepian? Kebanyakan dari kita menganggap bahwa harus sendiri dulu—atau bermain Solitaire dulu baru bisa kesepian. 

“Mari kita bedakan terlebih dahulu ya, kesepian atau loneliness beda dengan kesendirian/ solitude ya,” kata Agstried Elisabeth, seorang psikolog klinik dewasa dan juga salah satu pendiri dariRumah Dandelion, Jakarta. “Seseorang bisa merasakan kesendirian tanpa kesepian. Tapi sebaliknya, seseorang bisa merasakan kesepian dalam keramaian. Bisa dikatakan, kesepian terjadi ketika seseorang merasakan ketiadaan relasi sosial yang penting, dan merasa tidak mendapat afeksi yang cukup dari lingkungan sosialnya," tuturnya, memberikan definisi kesepian. 

Dan kesepian bisa terjadi kepada siapapun, bahkan yang sudah menikah atau memiliki pasangan. Banyak penelitian mengindikasikan bahwa hampir 20% populasi awam menderita kesepian krononis tanpa mengenal waktu, dan di sebuah studi tentang orang-orang yang sudah berumur menyimpulkan bahwa 62.5% dari populasi tersebut dilaporkan merasakan kesepian walaupun sudah menikah dan hidup bersama pasangannya. 

Namun sebenarnya, apa tanda-tanda seseorang (atau kita) sedang merasakan kesepian? 

“Ada beberapa karakteristik orang yang merasa kesepian,” kata Agstried. “Karakteristik yang pertama, memang orang tersebut rentan merasa kesepian. Semakin tinggi kebutuhan seseorang untuk terus ditemani, semakin tinggi kemungkinan ia merasa kesepian. Karakteristik yang kedua adalah menjauh dari lingkungan sosialnya. Terkadang, orang-orang yang merasa kesepian menilai diri mereka tidak cukup berharga dan kurang pandai bersosialisasi, oleh karena itu tidak jarang banyak dari mereka akhirnya menutup diri. Yang ketiga, selalu merasa sedih dan lelah. Yang harus diketahui, kesepian itu sangat berkaitan dengan gejala depresi, dan salah satu gejala depresi yang khas adalah banyak orang yang merasa sedih dan lelah,” jawabnya, panjang lebar.

“Kadangkan kita memang membutuhkan menyendiri karena alasan tertentu. Iya 'kan?" tanya Agstried. Ini berbeda dengan kesepian yang menjadi gejala depresi. Pasalnya, terkadang menyendiri itu memang baik untuk kesehatan mental. "Akan tetapi, itu tidak terjadi jika kita merasakan kesepian. Apalagi jika kamu mengalami kesepian yang berkepanjangan dan setiap hari terlihat sedih dan lelah, itu malah dapat membahayakan kesehatan mental. Karena pada dasarnya manusia butuh bersosialisasi dengan lingkungannya,” terangnya.

Jika kamu atau seseorang sepertinya sedang mengalami atau menuju gejala-gejala kesepian, Agstried menyarankan:

  1. Belajarlah untuk menikmati kesendirian.

  2. Berusaha nyaman dengan pikiran dan perasaan diri sendiri. "Sadari bahwa kita bukanlah makhluk sempurna, tidak perlu terganggu dengan kesalahan masa lalu atau masalah yang terjadi."

  3. Sadari bahwa diri kamu berharga. "Mungkin, kita sering merasa bahwa kita memiliki banyak kekurangan. Lawanlah pikiran tersebut, tapi ubahlah sudut pandang dengan: 'saya memiliki berbagai kelebihan sekaligus kekurangan. Those things make me, me.'"

  4. Belajarlah membuka diri terhadap orang lain. "Tidak mudah ketika kita merasa kesepian, trus kita harus bertemu orang baru. Rasanya tidak ada energi dan ketertarikan. Dan itu, harus dilawan dan biasakan untuk selalu bisa membuka diri."

  5. Dan pastinya, jika kesepian yang kamu rasakan berlarut-larut, ada baiknya untuk meminta bantuan pihak profesional. Jangan tunggu sampai kronis atau depresi.