Serius: Apa sih, Bitcoin Itu?

Serius: Apa sih, Bitcoin Itu?
ISTOCK

Tenang, bukan cuma kamu yang garuk-garuk kepala setiap kali mendengar kata ini.

Seakan hidup tidak cukup rumit, ada satu hal lagi yang membuat kita akhir-akhir ini berkata 'what the...': Bitcoin. Jika secara tidak sengaja membacanya—misalnya, karena sedang sial, salah klik dan tiba-tiba mendarat di financial page sebuah situs—kata tersebut sedang menjadi judul utama berbagai situs berita. Dan jika semakin dibaca semakin membuatmu tidak mengerti, you are not alone, my friend. Prinsipnya: jangan malu bertanya, daripada tersesat di labirin digital. Berikut penjelasan singkat—untuk pemula—yang semoga membuat hidupmu lebih ringan. 

APA ITU BITCOIN?

Bitcoin merupakan sebuah jenis cryptocurrency—mata uang digital (setipe dengan Litecoin) yang menggunakan sandi-sandi rahasia demi alasan keamanan. 

Istilah Bitcoin ini sebenarnya mengacu kepada dua hal yang berbeda. Huruf kapital B—Bitcoin—adalah jaringan pembayaran (sama seperti MasterCard). Huruf b kecil—bitcoin—adalah mata uangnya. Apa yang membuatnya berbeda? Bitcoin merupakan jaringan pembayaran pertama di dunia yang sama sekali tidak terpusat pada apapun. Jika jaringan MasterCard dioperasikan oleh MasterCard Inc., tapi tidak ada Bitcoin Inc. yang mengendalikan jaringan Bitcoin. Jadi, Ini merupakan jaringan pembayaran dari orang orang ke orang. 

Masih butuh penjelasan lebih? Ibaratkan Bitcoin sebagai token elektronik, yang bisa dimiliki dan diperdagangkan. Sama seperti uang biasa, Bitcoin memiliki nilai karena konsensus. Dan jumlah sirkulasi bitcoin dikontrol dengan ketat oleh sebuah perangkat lunak pintar yang tidak bisa diretas oleh siapapun, yang disebut blockchain. Seperti apa penampakan fisik? Tidak ada bentuk fisiknya karena hanya merupakan berupa catatan di jaringan Bitcoin. Jika kamu memiliknya, itu berarti kamu mempunyai beberapa kunci privasi kriptografik yang tersimpan di di komputer, external drive, atau di atas sehelai kertas. 

MENGAPA ORANG MEMBELINYA?

Ketika pertama kali diciptakan di tahun 2009, bitcoin nyaris tidak bernilai. Namun karena komunitasnya semakin berkembang (hukum permintaan dan penawaran), nilainya pelan-pelan naik. Tahun 2011 bernilai $1 dan baru-baru ini melonjak menjadi sekitar $ 16.000. Salah satu kegunaan Bitcoin dalam jaringannya adalah berfungsi sebagai uang transfer internasional, meskipun biaya transfernya lebih mahal (besarnya sama entah itu hanya mentransfer $10 atau $10 juta. Dan walaupun terjadi naik turun, nilainya terus berkembang sehingga banyak yang melakukan investasi dalam bentuk Bitcoin.

Bitcoin memang memiliki daya tarik tersendiri. Misalnya, sama seperti emas yang bisa disimpan di manapun termasuk di bawah tempat tidur, bitcoin milikmu bisa tersimpan di komputer atau sehelai kertas sehingga tidak seorang pun—termasuk pemerintah—memiliki kuasa memblokirnya. Inilah salah satu sebabnya ada kekhawatiran bahwa para pelaku kriminal akan memanfaatkan bitcoin sebagai mata uang untuk melakukan transaksi ilegal.

PERLUKAH KITA MEMBELINYA?

Menurut arstechnica.com, berinvestasi dalam bitcoin sangat berisiko. Nilai Bitcoin bisa turun drastis tiba-tiba, bahkan sampai 80% % dalam hitungan hari. Ketidakstabilannya ini membuat sistem pembayaran ini tidak begitu berguna bagi orang biasa. Jadi, intinya jika kamu tidak siap kehilangan uang hasil keringatmu, lebih baik jangan—setidaknya untuk saat ini. 

BAGAIMANA CARA MEMBELINYA?

Ok, jika kamu masih penasaran dan tetap ingin membeli, cara mendapatkannya terbilang mudah. Kunjungi situs Bitcoin exchange dan buat akun. Kemudian kirim uang dalam bentuk mata uang resmi negaramu, misalnya Rupiah ke akun tersebut melalui transfer bank secara elektronik atau mekanisme serupa lainnya.. Saat uang tersebut tercatat di akun tersebut, kamu bisa memperjualbelikan Rupiah untuk bitcoin berdasarkan nilai saat itu. 

Seperti dikatakan di atas, bitcoinmu bisa disimpan di komputer, aplikasi dompet daring, mencetaknya ke dalam sehelai kerta dan menyimpannya di tempat yang aman. Semua pilihan ini memiliki resiko karena bisa jadi hilang karena diretas, salah manajemen, atau fraud. Jika disimpan di hard drive dan kemudian rusak, bitcoinsmu bisa hilang selamanya. Jika dicetak dalam bentuk kertas dan hilang, begitupun nasib bitcoinmu. Jika ditaruh di dalam dompet daring dan lupa kata sandinya, lupakan juga keberadaan bitcoinmu. Dan jika seseorang menaruh bitcoin-stealing malware ke dalam komputermu, kamu akan kehilangannya tidak peduli metode penyimpanan apapun yang kamu punya.

Intinya, tidak ada cara paling aman untuk menjaga bitcoin–apalagi bagi para pemula. Hal yang sama juga berlaku pada investor dalam Bitcoin—bahkan risikonya lebih besar dibandingkan berinvestasi dalam bentuk saham—karena investasi mereka bisa hilang seketika karena dicuri atau "kebodohan tidak disengaja" (hello, si pelupa kata sandi).