Stop Makan Siang dari Meja Kantor

Stop Makan Siang dari Meja Kantor
ISTOCK

Dorong kursimu ke belakang dan menjauhlah dari meja. Sekarang. 

Tak jarang kita melakukan ini: makan siang di atas meja kantor, di depan komputer, mencoba mengetik dengan satu tangan sementara tangan lain menyendokkan ayam ke dalam mulut. Kita pikir dengan melakukan ‘sekali mendayung dua tiga pulau terlewati’ seperti itu, pekerjaan akan lebih cepat selesai dan hidup lebih damai. Namun, sebenarnya kebiasaan tersebut sangat merugikan. Waktu istirahat makan siang—30 sampai 60 menit—itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas kerja dan karir.

Jadi, jika seandainya besok kamu berpikir untuk makan soto mie dari meja kerjamu, coba pikirkan 4 alasan ini.

Mengenal lebih dekat rekan kerja meningkatkan kualitas kerja.

Memang tidak perlu bersosialisasi dengan rekan kerja setiap hari saat makan siang, tapi kamu tidak akan mendadak sakit jika melakukannya 2-3 kali dalam seminggu. Kebiasaan ini bisa meningkatkan kinerja di kantor. Ketika lebih mengenal orang-orang di kantor, akibarnya adalah kita menjadi kurang sensitif berada di sekitar mereka. Efeknya, kamu lebih percaya diri untuk bertanya, bahkan tentang hal sepele yang semua orang kantor sudah tahu. Saat pertanyaan bisa terjawab dengan cepat, kamu tidak perlu mengalami drama menyakitkan: mengitari meja satu-persatu seperti ayam kehilangan induknya dan tidak satu orangpun yang peduli.

Berada dalam posisi Hunchback of Notre Dame bisa menyebabkan komplikasi kesehatan. 

Penelitan menunjukkan bahwa posisi duduk memberikan tekanan 40% lebih pada tulang belakang dibandingkan posisi tegak, dan berdampak pada efektivitas kerja. Memang, deadline memanggil dan bos sudah berteriak-teriak, tapi duduk di depan komputer dalam periode lama memiliki efek negatif pada struktur badan; posisi ini dapat menimbulkan masalah pada punggung dan leher. Terlebih, jika karena hal ini sering keluar-masuk rumah sakit, sepertinya kamu harus mengucapkan selamat tinggal pada prospek kenaikan jabatan.

Menatap komputer dan daftar pekerjaan bisa membuat stress. 

Di jaman super canggih seperti sekarang ini, email baru datang ke inbox bisa bertambah setiap lima menit. Tarik nafas dan cobalah untuk tenang; semua email itu tidak akan tiba-tiba meloncat dari layar komputer, tapi bisa jadi tekanan darahmu yang mendadak melonjak berlipat-lipat saat kamu mencoba membalasnya sambil menelan brokoli.

Jika merasa kesal dengan seorang rekan kerja atau tidak sabaran menerima telepon klien, itu artinya kamu sedang stress! Kendalikan segera. Seperti kita tahu, efek stress: menghambat kreativitas, mengurangi kontribusi terhadap diskusi, dan memperlambat kinerja.

Jauhkan diri sejenak dari meja dan keluarlah untuk mendapatkan udara segar. You’ll be surprised how fast those extra steps away from the desk can cause those stress wrinkles to fade away.

Meluaskan jaringan dan mempercepat jenjang karir.

Pernah penasaran kenapa seseorang yang kamu kenal bisa dipromosikan jauh sebelum dirimu? Bisa jadi kamu ingin mencari-cari alasan mungkin karena figurnyalah, orangtuanyalah, dandanannyalah, dan lain sebagainya. Akan tetapi, mungkin yang terjadi adalah karena dia menghabiskan waktu makan siang bersama petinggi kantor. Coba bergabung dengan mereka dan dengarkan cerita hidup, perjuangan, dan prestasinya. Jadikan ini sebagai masukan dan inspirasi untuk bisa dipraktekkan di tempat kerja. Saat kamu bisa berkontribusi dengan maksimal, niscaya promosi jabatan pasti sudah di tangan. Alhasil, alih-alih menempel di kursi, kamu akan punya tim untuk melakukan itu untukmu.