Ternyata Orang yang Sering Mengumpat Lebih Pintar dan Sehat (Jadi Jangan Merasa Bersalah)

Work
ISTOCK

D--m, it's Friday!

Dari kecil kita diajarkan untuk tidak mengggunakan kata-kata kotor—kalau tidak, mulutnya nanti dicabein! Akan tetapi, melontarkan satu atau dua umpatan saat berapi-api ketika beradu argumen atau kesakitan, ini mungkin sebuah pertanda bagus. Dengan kata lain, mengumpat ada baiknya untukmu, dan ini didukung oleh bukti-bukti ilmiah. Menurut beberapa hasil studi yang dikompilasikan oleh Huffingtin Post, mereka yang mengeluarkan kata-kata makian bisa jadi lebih jujur dan pintar, memiliki kemampuan komunikasi yang lebih hebat, dan mengalami keuntungan secara fisik. 

Satu peneliti memperlihatkan bahwa mengumpat dikorelasikan dengan memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak, yang membuktikan bahwa kebiasaan tidak "sopan" tersebut ada kaitannya dengan tingkat intelektual yang lebih tinggi. Studi lain menyimpulkan bahwa orang yang sering memakai kata-kata makian lebih jarang berbohong dibandingkan yang tidak, yang artinya mereka memiliki integritas dan tidak takut untuk mengekspresikan diri dengan sumpah serapah. 

Sementara itu, pada tahun 2012 sebuah studi memperlihatkan bahwa mengumpat bisa menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pikiranmu ketika sedang berusaha membujuk seseorang. Penelitan lain juga menemukan bahwa sumpah serapah ini bisa membantu seseorang menyampaikan perasaannya tanpa harus beradu fisik atau kekerasan, karena kata-kata tersebut sudah dengan jelas mengungkapkan isi hati. 

Ada lagi ini: makian bisa jadi elemen penting rutinitas olahragamu. Baru-baru ini, para ilmuwan meneliti sejumlah partisipan selama bersepeda dan hand-grip exercises. Mereka diminta untuk mengulang kata-kata netral atau kata-kata makian selama beraktivitas. Dan hasilnya... memperlihatkan bahwa ternyata mengumpat meningkatkan performa fisik mereka. 

Lalu, sebuah studi pada tahun  2009 menemukan bahwa memaki meningkatkan kemampuan menahan sakit dan mengurangi rasa sakit dibandingkan ketika kita berusaha sopan. Peneliti menyimpulkan hal ini setelah meminta para partisipan mencelupkan tangan mereka ke dalam air es seraya mengulang-ulang kata-kata sopan atau makian. Jadi, intinya: tidak perlu terlalu panik dan merasa bersalah bangetlah saat sesekali kata-kata "berwarna" tersebut keluar dari mulut—apalagi saat salah kirim pesan atau seseorang dari dating online mengirimkan foto syurnya! *%$£@£$@Q321*