What Not to Post On Social Media

What Not to Post On Social Media
WOOP.ID/ALEXIS CALVIN WIJAYA

Memilah-milah apa yang dibagikan di media sosial itu perlu banget. Because once it’s out there, it’s out there. No turning back!

Saking akrabnya dengan media sosial (medsos), terkadang kita tidak berpikir dua kali tentang hal-hal yang harus di-post atau yang harusnya konsumsi pribadi saja. Sebagian besar mungkin biasa saja, namun ada yang bisa jadi berbahaya, atau bahkan dapat mengakibatkan konsekuensi buruk di kemudian hari. 

Relationship issues

Wajar saja jika kita ingin menunjukkan rasa sayang dan cerita-cerita kecil tentang hubungan yang sedang kita jalani. Yang bisa berakibat negatif adalah ketika hubungan kita tergambar dalam foto-foto yang terlihat terlalu private bahkan cenderung vulgar (ingat kontroversi artis Instagram Awkarin?). Judgement, cemooh dan makian bisa diprediksi meramaikan comment space. Menurut WOOP pribadi, foto-foto yang sifatnya sangat personal lebih baik disimpan di hard-drive pribadi saja atau dicetak dan dipajang di sudut kamar. Belum lagi, jika sedang berantem dengan pasangan dan “menumpahkannya” di Instagram. Too much information!

Work ideas

Setiap kali kita memperoleh hasil baik atau ide-ide baru yang brilian untuk pekerjaan, insting pertama adalah membagikannya kepada orang yang kita kenal lewat sosial media. Tapi jika memposting sesuatu yang mudah dicuri dan tidak memiliki hak cipta, orang lain mungkin bisa mengambil kredit untuk hasil karya yang sudah susah-payah kita kerjakan. What a tragedy!

Foto diri yang “terbuka”

Pernah tergoda memposting foto perut rata hasil workout? Boleh-boleh saja, tapi nggak ada salahnya dipikir dulu. Perlu diingat bahwa media sosial bisa diakses banyak orang dari segala penjuru. Medsos memang tidak memiliki aturan tersendiri dalam menjaga penampilan, tapi kita harus ingat bahwa tidak semua bagian patut kita tampilkan ke publik.

Opini negatif tentang tempat kerja

Memamerkan ketidakpuasan pribadi tentang pekerjaan di media sosial bisa jadi menyalahi etika profesionalisme, jadi sebaiknya jika kita sedang memiliki aura negatif terhadap pekerjaan, lebih baik berbagi kepada orang-orang yang benar-benar dipercaya ataupun mengalihkan dengan kegiatan lain yang sifatnya positif.

Foto uang, perhiasan dan informasi Pribadi

Memposting jumlah uang yang ada di dalam dompet atau koleksi perhiasan logam mulia-mu adalah sesuatu yang tidak cerdas. Meskipun teknologi digital security sudah semakin maju, namun hal itu berbanding lurus dengan banyaknya oknum yang memanfaatkannya untuk kepentingan lain. Geo-tagging alamat rumah atau kantor, nomor telepon, atau foto kartu identitas seperti KTP dan Paspor sebaiknya jangan di-upload di media sosial. Selain meningkatkan resiko perampokan, juga bisa memberikan akses orang terhadap data-data pribadi lebih mudah. Kim Kardashian dan peristiwa perompakan beberapa waktu lalu jadi bukti nyata betapa nggak amannya media sosial.

Foto-foto memalukan

Mungkin teman yang memposting foto kita sedang tertidur pulas dengan mulut terbuka menganggap itu sesuatu yang lucu dan menghibur. Tapi belum tentu bagi orang yang menjadi objek foto; terlebih jika foto itu dilihat oleh orang-orang yang tidak diinginkan?  Lucu itu relatif; satu hal yang kamu anggap lucu, belum tentu lucu di mata orang lain. One more time, be wise, please?