Gak Mau Mati di Usia Muda? Liburan Yuk

LifeBy Nanda Mega
SHUTTERSTOCK

Apa hubungannya kematian dan liburan? Ternyata riset mengatakan 'sangat berkaitan lho!'.

Pekerjaan yang menumpuk dan membuat kita jenuh terkadan jadi tidak produktif dalam melakukan pekerjaan. Ada baiknya jika kamu segera ambil cuti untuk berlibur bersama orang tersayang. Selain bisa kembali menyegarkan pikiranmu, ternyata liburan bisa mengurangi risiko kematian, lho?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, Healt, and Aging, menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara mengambil liburan panjang dan tingkat kematian. Penelitian ini dilakukan terhadap 1.222 orang yang lahir antara 1919 dan 1934.


Setelah 40 tahun kemudian, hasilnya 63% para peserta yang mengambil jatah untuk berlibur memiliki risiko penyakit kardiobaskular (jantung, stroke, rematik, pembesaran aorta, dan sebagainya) lebih rendah dibanding mereka yang tidak mengambil jatah cuti--buat berlibur.

Namun tidak semua orang bisa berlibur dengan tenang. Faktanya dalam survei terbaru tentang kebiasaan liburan yang diambil dari sekitar 15 ribu orang dewasa di 30 negara berbeda. Jepang berada di posisi paling bawah. Di mana karyawannya tidak mengambil libur tahunan, posisi berikutnya diduduki Korea Selatan dan Singapura.

Hal tersebut disebabkan karena mereka takut dianggap tidak memiliki komitmen dalam bekerja. Selain itu, mereka juga ingin menunjukan solidaritasnya terhadap rekan kerja.

Salah satu profesor dari Universitas HelsinkiTimo Standberg berpesan, “Jangan berpikir cukup untuk gaya hidup sehat aja sudah bisa mengimbangi kerja keras dan kamu tidak mengambil liburan. Liburan dapat menjadi cara yang baik untuk menghilangkan stres.”

Selanjutnya: Ingin tahu cara ampuh membasmi bekas jerawat? Cari tahu selengkapnya di sini.