Asyik Minum Boba, Orang Ini Malah Temukan Hal Menjijikan dalam Minumannya

LifeBy Novika Dyah Pusparini
Minuman Boba

Bukannya merasa kenyang, orang ini justru merasa trauma setelah meminum boba yang baru dibelinya. Apa yang terjadi?

Siapa sih yang belum pernah meminum boba? Minuman kekinian yang satu ini pastinya sudah pernah dicoba oleh semua orang. Meski begitu, tak selalu memberikan kesenangan, sebuah hal traumatis justru dialami seseorang saat sedang mengonsumsi bobanya.

Pengalaman mengerikan dialami oleh seorang warga Singapura saat sedang meminum boba miliknya. "Aku sedang minum dan mengunyah beberapa boba, ketika tiba-tiba saja aku mengigit sesuatu yang keras," ujarnya melalui sebuah forum diskusi.

Saat ia mencoba mengeluarkan 'benda' keras itu dari mulutnya, ia semakin terkejut saat mengetahui bahwa itu adalah potongan kuku, yikes!

Boba (stomp.straitstimes.com)
Boba (stomp.straitstimes.com)

Berdasarkan pengakuannya, kejadian itu terjadi pada hari Selasa (5/11), saat dirinya membeli boba di pusat perbelanjaan NEX di Serangoon, Singapura. 

Baca juga: Mengejutkan! Wanita Ini Bertemu Mantan Kekasihnya yang Sudah 'Meninggal'

Ia baru menyadari hal itu saat sudah kembali ke kantor, dan menyampaikan keluhan kepada outlet boba melalui telepon. Berharap mendapat tanggapan yang serius, pembeli itu hanya diminta kembali untuk diberi minuman baru.

Menurutnya, bukan masalah minuman yang menjadi persoalan utama, melainkan kebersihan toko tersebut. Baginya kebersihan adalah masalah serius, dan ia berharap hal itu tak dianggap enteng oleh pemilik outlet.

Pada akhirnya, ia pun menerima pengembalian uang penuh dan minuman baru pada hari yang sama. Setelah berita tersebut menjadi viral, pihak outlet boba akhirnya membuat pernyataan tentang kejadian ini dan mereka meminta maaf kepadanya.

Duh, semoga saja hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi para pemilik outlet minuman dan makanan dimana pun untuk selalu mengedepankan kebersihan dapur mereka.

Selanjutnya: Seorang ibu muda dikecam netizen karena memberikan riasan wajah pada bayinya. Benarkah hal itu termasuk penyiksaan anak?