Satu Lagi Penambah Sakit Kepala: Jika Berat Ibu Bertambah, Anak Pun Ikut Bertambah

Satu Lagi Penambah Sakit Kepala: Jika Berat Ibu Bertambah, Anak Pun Ikut Bertambah
ISTOCK

Berat badan ayah? Nuh-uh.

Seakan sumber kekhawatiran masih kurang dan rasa bersalah kepada si kecil tidak cukup bertumpuk (ini terutama saat tiba-tiba harus membatalkan sesi dongeng sebelum tidur karena rapat lelet), ibu punya sesuatu yang makin membuatnya sulit tidur: naik turun BMI-mu mempengaruhi BMI anakmu. Ini bukan kata dari sumber antah berantah, tapi sebuah studi baru yang dilakukan di Norwegia. Begini ceritanya. 

Para peneliti dari Norwegian University of Science and Technology, Norwegia, menganalisa level aktivitas dan body mass index (BMI) dari 4.400 lebih orangtua Norwegia dan anak-anaknya selama 11 tahun, dan mereka menemukan bahwa naik dan turunnya BMI anak-anak berkaitan erat dengan BMI ibu mereka. Artinya, ketika ibu mengalami penurunan berat badan, maka hal yang sama terjadi pada anak. Dan ketika ibu mengurangi tingkat aktivitasnya, BMI sang anak akan bertambah. Berat badang ayah? Nuh-uh. Tidak ada hubungannya dengan anak mereka. 

Tim orang pintar ini berpikir bahwa alasan paling logis yang menyebabkan ini terjadi adalah karena para ibu biasanya memiliki pengaruh yang lebih besar tentang BMI dibandingkan sang ayah. A.K.A. prinsip patriarki. Yakni, para perempuan secara general masih menjadi penanggung jawab utama atas kebiasaan dan gaya hidup keluarga, misalnya menentukan menu harian dan menyusun jadwal kegiatan dari Senin sampai Minggu. "Para orangtua memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan dan gaya hidup anak mereka. Kebiasaan yang bisa menyebabkan obesitas sangat mudah ditransfer dari orangtua ke anak," kata Marit Næss, penulis studi dan kandidat doktoral di universitas tersebut, dalam sebuah siaran pers. "Para ibu yang level aktivitasnya menurun seiring dengan pertumbuhan anak bisa meningkatkan risiko anak memiliki BMI yang lebih tinggi saat mereka remaja nanti."

Well, daripada dijadikan beban, anggap saja kabar ini sebagai pengingat bahwa ketika kamu memberikan pengaruh yang sehat, maka anak pun akan mencontoh. Selain itu, juga bisa dijadikan subjek pembicaraan dengan sang ayah bagaimana agar tanggung jawab rumah tangga dipegang bersama-sama. Jadi, kalau BMI si kecil naik atau turun, yah... pengaruh dari kedua orangtua, bukan hanya ibu. 

Selanjutnya: Berbicara tentang sehat, para psiokolog berkesimpulan bahwa 10 karakter ini adalah tanda-tanda seseorang sehat secara psikologis. Apakah kamu memilikinya?