Kata Sains, Cinta pada Pandangan Pertama Bukanlah Cinta?

Kata Sains, Cinta pada Pandangan Pertama Bukanlah Cinta?
iStock

Apa kamu pernah jatuh cinta pada pandangan pertama? Yakinkah itu cinta atau hanya ketertarikan fisik semata?

Banyak orang mengaku menemukan jodoh mereka setelah pertama kali bertemu. Yakinkah itu cinta atau hanya ketertarikan fisik semata? 

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of International Association for Relationship Research, peneliti menganalisis 500 pertemuan kencan dari 200 peserta di usia pertengahan dua puluhan.

Penelitian dibagi menjadi tiga tahap; survei online, studi laboratorium, dan tiga pertemuan kencan berlangsung tidak lebih dari 90 menit. Para peserta yang berkencan, ditanyai apakah mereka mengalami cinta pada pandangan pertama atau tidak dan apakah tertarik secara fisik terhadap teman kencan?

img

Para peneliti juga mencoba menganalisis dan mengukur 'komponen cinta' termasuk gairah, keintiman, serta komitmen yang membantu menentukan kualitas suatu hubungan. Sesuai statistik, cinta pada pandangan pertama dialami 49 kali oleh 32 peserta. Namun ‘komponen cinta utama’—keintiman dan komitmen—hilang dalam beberapa waktu. Para peserta mengatakan tingkat ketertarikan fisik yang lebih tinggi (dibanding cinta).

Peneliti kemudian menyimpulkan kalau cinta pada pandangan pertama merupakan 'ketertarikan awal yang kuat' (pada dasarnya nafsu). 60% dari peserta penelitian ini adalah perempuan namun mayoritas kasus cinta pada pandangan pertama lebih sering dilaporkan oleh laki-laki.

Penelitian juga menyatakan tidak ada kasus cinta pada pandangan pertama yang mendapat timbal balik serupa. Dengan kata sederhana, semua peserta—yang merasakan cinta pada pandangan pertama--tidak menerima respon positif dari orang yang ‘dicintainya’..

Untuk itu, jika kamu ingin membangun hubungan yang kuat setelah jatuh cinta pada pandangan pertama butuh ‘perjuangan’. Cinta membutuhkan upaya yang berkelanjutan dan konsisten dari kedua belah pihak.

Kamu juga butuh waktu untuk membangun fondasi yang kuat. Kamu mungkin merasa tertarik pada seseorang saat bertemu dengannya tapi butuh waktu untuk memahami pasangan. Bagaimana kamu membangun keintiman, saling mengerti, dan berkomitmen untuk hubungan itu.

Apakah kamu jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pasangan saat ini? Woop rasa jawabannya tidak. Betul? Karena cinta pada pandangan pertama umumnya tak berakhir positif. 

Tidak apa, yang penting hubunganmu saat ini bahagia bukan? 

Selanjutnya: mau hubungan awet? Coba aturan ’72 jam’ yang bisa membuat hubungan asmaramu langgeng hingga kakek-nenek. Baca di sini ulasannya.