Definisi Cantik Berbeda di Setiap Negara

Definisi Cantik Berbeda di Setiap Negara
ISTOCK

Beauty and the place. 

Namun terkadang perempuan asal negara ini mengadaptasi regim ini sampai ke hal lain. Meski semakin jarang terjadi, wanita Prancis juga memilih untuk mencintai bulu alami di tubuh mereka daripada mencukurnya.

Perempuan di beberapa negara Asia

Perempuan di banyak negara Asia memusuhi matahari karena kulit putih dianggap sebagai simbol kecantikan dan kemakmuran. Di Korea Selatan, bukanlah sesuatu hal yang aneh melihat perempuan keluar dengan “ajumma visors” super besar untuk melindungi wajah dari sinar matahari. Mereka juga menutupi tubuh dari kepala ke jempol, bahkan saat musim panas sekalipun agar kulit tidak berubah menjadi coklat.

Dari sisi sejarah, jika seorang perempuan berkulit coklat, menandakan dia berasal dari keluarga tidak mampu dan bekerja di luar ruangan. Di sisi lain, kulit putih mencerminkan hidup mewah dan makmur. Perempuan Korea dari keluarga berada bisa menghabiskan banyak uang untuk membeli krim pemutih kulit. Faktanya, pada laporan tahun 2009, Global Industry Analysts (GIA) menyatakan bahwa industri pemutih kulit ini bernilai 10 milyar dollar Amerika di seluruh dunia. GIA memprediksikan angka tersebut akan melewati angka 23 milyar pada 2020. 

Perempuan di beberapa bagian Afrika dan Amerika Selatan

Tidak sedikit yang akan menganggap bahwa lip plate sebagai sebuah bentuk mutilasi tubuh, tapi dengan perempuan Mursi atau Suri di Ethiopia. Hal tersebut merupakan simbol dari kedewasaan perempuan, penanda bahwa dia sudah mencapai usia layak memiliki anak. 

Proses bibir ini meliputi melepaskan dua gigi bagian bawah sebelum menindiknya dan menyediakan "tempat" bagi sebuah lempung atau piringan kayu untuk menghiasi dan melebarkan bibir bagian bawah. Sama seperti tradisi melebarkan daun telinga, ukuran piringan yang dimasukkan akan makin membesar untuk semakin memperpanjang bibir. Semakin besar cakram, semakin cantik dan juga mengindikasikan kedewasaan, yang menarik perhatian pihak laki-laki di suku tersebut.

Tradisi ini juga ditemukan di Amerika Selatan. 

Perempuan di Myanmar

Kita semua pernah melihat foto perempuan Karen di beberapa bagian di Myanmar dan Thailand yang mengenakan cincin kuningan berat di sekitar lehernya. Kelompok ini yang dikenal dengan nama suku "leher panjang" atau "jerapah" merupakan sub-group dari Padaung. Tradisi yang terlihat aneh ini diperuntukkan untuk membuat wanita terlihat lebih atraktif kepada lawan jenisnya karena ini merupakan simbol kecantikan dan kemakmuran. 

Meski terkesan menyakitkan dan membuat orang berpikir bahwa perempuan tersebut menjalani proses yang menyengsarakan demi efek tersebut, itu hanyalah mitos. Faktanya, cincin kuningan tersebut menciptakan ilusi visual, membuat leher wanita terlihat lebih panjang. "Berat cincin tersebut menarik turun tulang selangka, juga tulang rusak bagian atas, ke sebuah sudut yang membuat tulang selangka seakan-akan bagian dari leher," ujar situs resminya. 

Perempuan suku Kayan memakai cincin ini dari usia empat atau lima tahun, dan cincin akan terus ditambah seiring mereka terbiasa dengan beratnya. Cincin ini bisa memiliki berat 11 kg

Perempuan di Iran

Operasi hidung bukanlah hal asing di Amerika Serikat, tapi Iran telah menjadi pusat rhinoplasty dunia. Beberapa perempuan di sana sangat bangga dengan prosedur tersebut sampai-sampai mereka masih tetap memakai perbannya bahkan setelah tidak dibutuhkan lagi, untuk memperlihatkan kecantikan mereka. Ironisnya, beberapa orang akan membeli perban untuk ditempelkan di hidung walaupun mereka sebenarnya tidak menjalani operasinya.

Oleh karena tubuh dan rambut perempuan ditutupi sebuah hijab dan memang cukup lumrah untuk akhirnya menghabiskan uang untuk pakaian atau sesuatu yang bisa dilihat orang lain. 

"Mereka menjadi lebih sadar fesyen karena hal tersebut terbatas," ujar Azar Nafisi, penulis Reading Lolia in Tehran, kepada ABC News. "Setiap perempuan ingin bahagia, kuat, terlihat cantik, merasa puas--dan tak terkecuali perempuan Iran."