Segala Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Pembekuan Sel Telur

Segala Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Pembekuan Sel Telur
iSTOCK

Siapa yang disarankan melakukannya?

Kamu mendengar dari seorang teman tentang pembekuan sel telur. Kamu mengangguk-angguk dengan wajah serius, tapi sejujurnya di dalam hati kamu tidak tahu sama sekali apa yang dibicarakannya! Terbayang suntikan, duit yang diperlukan pasti tidak sedikit—tapi hanya itu.

Dalam rangka untuk membantumu mencari tahu lebih banyak tentang hal ini, Woop menghubungi Dr. Dinda Derdameisya, seorang dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Asih, Brawijaya Women and Children Hospital. 

"Sebelum memulai menjawab pertanyaan, harus saya samakan persepsi," katanya. "Pembekuan sel telur (ovum) biasa dilakukan pada proses bayi tabung. Pembekuan sel telur dilakukan setelah disatukan dengan sel sperma yang kemudian disebut dengan embrio. Embrio ini yang kemudian dibekukan dan siap dimasukan ke rahim perempuan jika kondisi pasien sudah memungkinkan," jelasnya. 

Dari penjelasannya, berikut hal-hal dasar yang perlu kamu ketahui tentang pembekuan sel telur. 

WOOP: Apa itu pembekuan indung telur?

Dr. Dinda: "Pembekuan (indung telur) ovarium yaitu indung telur yang diangkat melalui proses operasi dengan indikasi biasa dilakukan pada pasien kanker masa pubertas yang belum menikah dan belum mempunyai keturunan. Kondisi ini di Indonesia masih dalam tahap penelitian."

Bagaimana seseorang tahu bahwa dirinya sebaiknya membekukan sel telurnya?

"Kualitas sel telur akan menurun seiring dengan usia seorang perempuan. Untuk mendapatkan keturunan yang sehat dan menghindari kecacatan sudah pasti diperlukan kualitas sel telur yang baik. Umumnya perempuan membekukan sel telurnya yang sudah dibuahi dengan sel sperma dengan tujuan proses bayi tabung. Namun yang masih dalam penelitian saat ini adalah pembekuan dari indung telur pada pasien perempuan penderita kanker yang akan menjalani proses kemoterapi dan radiasi (yang akan merusak sel telur) sehingga indung telur akan dibekukan."

Seperti apa tahap-tahap prosesnya? Apakah menyakitkan? 

"Untuk pembekuan sel telur sendiri pasien menjalani rangkaian stimulasi ovum bayi tabung seperti biasa. Diberikan penyuntikan dengan tujuan membesarkan sel telur yang dapat 'dipetik' pada pertengahan siklus. Pengambilan sel telur (ovum pick up) dilakukan dengan bius ringan sehingga pasien tidak merasa sakit. Kemudian sel telur ini dipertemukan dengan sel sperma suami. Sel telur dengan sperma yang kemudian membelah diri sampai tahapan embrio ini dapat dibekukan yang kemudian akan ditransfer ke dalam rahim perempuan saat kondisi hormon dalam tubuh sudah optimal.

"Sementara untuk penyimpanan indung telur pada pasien dengan penyakit kanker, indung telur diangkat dan dibekukan melalui proses operasi."

Bagaimana dengan estimasi biayanya, apakah sangat mahal? Di Indonesia sendiri apakah pilihan ini sudah mulai dilakukan/ dilirik banyak orang? 

"Untuk di Indonesia sendiri saat ini dilakukan dalam serangkaian proses bayi tabung dimana sperma yang disuntikkan harus sperma suami. Sementara untuk pembekuan indung telur sendiri masih tahap penelitian ditujukan untuk pasien dengan kanker/ keganasan."

Jika berminat melakukannya, kapankah waktu yang paling tepat?

"Proses bayi tabung sendiri dilakukan jika ada ketidakmampuan pasutri untuk hamil setelah dicoba secara alami setidaknya dua tahun.

"Sementara untuk pengidap kanker, untuk penyimpanan indung telur dilakukan segera setelah pasien direncanakan kemoterapi/ radiasi."

Jika seseorang sudah membekukan sel telurnya dan memutuskan untuk memiliki bayi saat berumur 40 tahun, apakah lebih baik menggunakan sel telur beku tersebut atau mencoba hamil dengan cara alami terlebih dahulu?

"Jika perempuan sudah pernah membekukan sel telur yang dibuahi oleh sperma suaminya lebih baik menggunakan sel telur yang dibekukan. Namun perlu diketahui di Indonesia sendiri persayaratan untuk embrio transfer harus dari sel telur sendiri yang dibuahi oleh sperma suami sah secara hukum."

Adakah efek sampingnya setelah proses selesai? Misalnya, moody atau hormon tidak stabil? Jerawatan?

"Saat sel telur dapat terjadi perut kembung dan begah. Keadaan ini harus dipantau oleh dokter yang melakukannya karena protein dan cairan yang dikonsumsi harus tepat."

Bolehkah olahraga saat menjalani proses ini?

"Boleh."

Jika seseorang hanya memiliki satu ovary, apakah tepat memilih hal ini? Bagaimana jika ovary orang tersebut sudah pernah mengalami rekonstruksi?

"Satu indung telur bukan berarti tidak bisa menghasilkan sel telur yang siap dibuahi. Namun untuk membekukan sel telur tanpa tujuan program kehamilan di Indonesia sendiri masih melanggar etik."

Jika sebenarnya dokter tidak bisa menentukan kualitas sebuah sel telur, apa gunanya membekukannya (bisa saja semua yang disimpan kualitasnya tidak bagus)?

"Semua sel telur yang dibekukan adalah sel telur yang sehat. Namun sel telur sehat belum tentu mengandung genetik yang normal. Pemeriksaan genetik pada embrio (sel telur yang sudah dikawinan dengan sperma) dapat dilakukan."

Dimana sel telur itu disimpan, dan berapa biaya menyimpan biaya sel telur tiap tahunnya, dan adakah tanggal/masa kedaluwarsanya? 

"Sel telur yang sudah dibekukan disimpan di dalam suhu tertentu. Biaya tergantung RS atau pusat fertilitas tempat mengerjakan."