Bagaimana agar Bisa Akur dengan Ibu Mertua

Bagaimana agar Bisa Akur dengan Ibu Mertua
ISTOCK

...dan dunia pun damai. 

Impian semua pengantin dan istri adalah akur dengan ibu mertua. Namun, dunia tidak selalu indah cerita Disney. Untuk yang masih jarang bertemu dengan sang ibu mertua, komunikasi dan tatap muka bisa dibilang terbatas, tapi yang tinggal bersama? Bisa jadi sangat intens! Berikut, lima solusi yang WOOP berharap bisa mengurangi tensi apapun di antara kalian, membuat hubungan tetap positif dan terhindar dari situasi hubungan seperti Amerika dan Korea Utara saat ini.

  • Jangan Dipaksa

Jika kamu langsung cocok dan akrab dengan sang ibu suami (SIM) dari pertama, lega dan jempol buatmu. Namun, apabila sebaliknya, tidak apa-apa juga, sih. Tentu saja kamu tidak bermaksud menjadi pihak yang membuat jarak, tapi jika sebuah hubungan tidak berkembang secara alami, jangan paksakan. Tetap berusaha, dan jika setiap jerih payahmu dibalas dengan kritikan, terima dan sadari bahwa suamimu adalah alasan utamamu menikah dengannya. 

  • Hubungi Teman

Setiap saat SIM melakukan sesuatu yang bikin alismu naik dan rambutmu kusut, coba miliki teman yang bisa menjadi tempat melampiaskan kekesalan untuk sementara waktu. Ini merupakan salah satu cara baik untuk mengeluarkan rasa frustrasi sehingga tidak menumpuk dan menggunung—dan nantinya akan meledak tak terkendali.

  • Jangan Baper

Entah dia sedang berkomentar tentang cucu yang tak kunjung lahir atau pilihan karirmu, sangat penting untuk tidak memasukkan hal-hal seperti itu ke dalam hati. Ini adalah hidupmu, dan pilihanmu, jadi tanamkan hal ini dalam pikiranmu dan pasang invisible headphones setiap kali dia memulai mantra-mantra hariannya. 

  • Puji Dia

...Tentang betapa hebatnya dia membesarkan anaknya. Pasanganmu adalah persamaan terbesar di antara kalian berdua, dan jika mau jujur, kamu juga berkontribusi membuatnya menjadi pria yang hebat. Pastikan untuk mengatakan hal itu kepada SIM. Karena kamu memang benar-benar kagum dengan suamimu, pujian ini akan terdengar sangat tulus dan bertujuan baik, sama sekali tidak dipaksakan (berbeda saat kamu memuji sop ayam masakannya). 

  • Tahu Cara dan Waktu Membicarakannya dengan Suami

Yep, yep, kamu memang punya teman untuk melampiaskan uneg-uneg, tapi pastinya ingin juga mengeluarkannya ke suami. Sulit sih, tapi hindari sekuat tenaga memintanya untuk berpihak. Ini hanya akan membuat hubungan kalian berdua renggang. Alih-alih menyalahkan SIM atau memanggilnya "Bellatrix Lestrange", mulailah dengan sebuah pernyataan tentang bagaimana perasaanmu ketika ibu mertua melakukan hal-hal tertentu (yang memang tidak masuk akal). Bukannya membela langsung mereka, sang suami akan lebih bersimpati dan mendengarkanmu.