Istri yang Memiliki Suami Lebih Atraktif Cenderung Menderita Eating Disorders

Istri yang Memiliki Suami Lebih Atraktif Cenderung Menderita Eating Disorders
ISTOCK

Terdengar seksis?

Coba jawab pertanyaan ini dengan jujur: Apakah suamimu ganteng? Pilihannya: a) biasa saja b) ganteng banget c) semua salah. Jika jawabanmu adalah a atau c, sepertinya kamu bisa tenang. Nah, kalau ternyata suamimu gantengnya seperti George Clooney (yang baru-baru ini dinobatkan sebagai pemilik wajah tertampan di dunia oleh sains, bukan majalah gosip) lain lagi ceritanya. Menurut sebuah penelitian baru, perempuan dengan pasangan yang lebih atraktif kemungkinan besar memiliki rasa percaya diri yang buruk dan menderita eating disorders

Diterbitkan di jurnal Body Image awal bulan ini, peneliti menemukan bahwa dalam hubungan heteroseksual, para wanita yang dianggap kurang atraktif dibandingkan pasangan mereka sepertinya akan melakukan diet, sementara mereka yang lebih menarik dari pasangannya merasa tidak perlu mengkonsumsi makanan sehat atau mengurangi berat badan. 

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan sampel dari 113 pasangan baru menikah (kurang dari empat bulan) di Amerika Serikat. Setelah selesai mengumpulkan alasan-alasan mengapa para peserta melakukan diet, setiap partisipan diambil foto keseluruhan badannya. Lalu, foto ini diberi rangking dari skala 1 sampai 10. Dua tim evaluator mempelajari foto-foto ini: satu fokus pada wajah, sementara yang lain pada bentuk badan. 

Selain itu, hasil yang  tak kalah mengejutkan adalah ternyata para pria jarang termotivasi melakukan hal yang sama, tidak peduli bahkan jika istrinya dianggap atraktif. 

Meskipun ada yang menganggap bahwa hasil penelitian ini merupakan konyol dan seksis, para peneliti dari Florida State University bersikeras bahwa hal ini bisa dijadikan kunci untuk membantu perempuan yang mengalami eating disorders

Andrea Meltzer, asisten professor psikologi di Florida State dan salah satu peneliti, mengatakan dalam sebuah rilisan pers: “Hasil ini memperlihatkan bahwa memiliki suami yang menarik secara fisik mungkin berakibat negatif pada istri, terutama jika para istri tersebut tidak atraktif."

"Salah satu cara untuk menolong perempuan yang mengalami ini adalah agar pasangannya bisa menyakinkan lagi dan mengingatkan mereka, 'Kamu cantik. Saya mencintaimu tidak peduli berat badan atau bentuk tubuh,'" kata Tania Reynolds, salah satu anggota peneliti. "Atau mungkin fokus pada hal-hal bahwa mereka pasangan romantis yang menyenangkan terlepas dari sisi keatraktifannya dan tekankan kelebihan-kelebihan tersebut: Saya sangat mencintaimu karena kamu baik, pintar, dan seorang partner yang suportif." 

Reynolds juga mengungkapkan bahwa akan sangat menarik untuk meneliti dan mengeksplor apakah para perempuan akan cenderung termovitasi untuk diet ketika dikeliling oleh teman-teman wanita yang lebih atraktif. "Jika kita mengerti bagaimana kehidupan hubungan para perempuan mempengaruhi keputusan untuk diet dan elemen-elemen sosial lainnya yang menumbuhkan kebiasaan makan yang tidak sehat, mungkin kita bisa menolong mereka," kata Reynolds.