Mengapa Kita Merayakan May Day?

Mengapa Kita Merayakan May Day?
ISTOCK

#MayDay #HariBuruh #RespectLabour

Perayaan 1 Mei atau May Day memiliki dua arti yang sepertinya sangat kontradiktif. Pada satu sisi, May Day berakar pada perayaan festival pagan untuk merayakan musim semi dan kesuburan. Setidaknya tiga perayaan berbeda dirayakan pada akhir April dan menjadi salah satu kontribusi kenapa tanggal 1 Mei menjadi sangat penting. 

May Day ala Gaelic di Irlandia dan Skotlandia, dikenal sebagai Beltane, diselenggarakan antara pertengahan spring equinox pada pertengahan Maret dan summer solstice pada pertengahan Juni.

Menandai dimulainya musim panas, Beltane dirayakan oleh penduduk dengan api anggun dan ritual untuk melindungi panen dan ternak, dengan festival besar-besaran.

Sementara itu, di Jerman, Finlandia, dan Swedia, perayaan Walpurgis Night diselenggarakan untuk menghormati Walpurga, sosok patron di Jerman. Malam itu akan dirayakan dengan tarian dan perempuan muda dicium—dan terkadang dilihat sebagai malam ketika para penyihir menunggu kedatangan musim semi.

Festival lain yang diselenggarakan oleh masyarakat Romawi adalah untuk merayakan Flora, seorang dewi bunga, yaitu pada akhir bulan April yang juga untuk menandai kedatangan musim panas.

Pada akhirnya, tiga perayaan tersebut menjadi festival sekuler dari May Day yang masih eksis sampai sekarang.

MAY DAY DAN HARI BURUH

Di sisi lain adalah peringatan terhadap peristiwa yang mengubah sejarah. Pada tanggal 1 Mei 1886 terjadi aksi protes buruh luar biasa—yang merupakan bagian dari peristiwa yang dikenal dengan Haymarket affairHari itu, Chicago (bersama dengan beberapa kota) menjadi lokasi dari demonstrasi serikat pekerja yang menuntut sistem 8 jam kerja sehari. Saat itu, merupakan hal yang lumrah para buruh bekerja selama 11 jam atau lebih setiap hari.

Protes ini direncanakan untuk dilakukan dalam beberapa hari. Pada 3 Mei, sebuah aksi di kawasan McCormick Reaper berubah menjadi kerusuhan; hari berikutnya, sebuah pertemuan damai di Haymarket Square pun berakhir sama: beberapa orang meninggal dan ratusan terluka. 

Pada tahun 1889, International Socialist Conference mendeklarasikan bahwa dalam rangka memperingati peristiwa tersebut, 1 Mei akan dijadikan sebagai hari libur internasional untuk buruh. Sekarang hari ini dikenal dengan International Workers’ Day atau Hari Buruh Internasional. Hari ini dirayakan di berbagai belahan dunia untuk menghargai hak-hak para buruh.