Ini Perbedaan antara Alergi dan Intoleran terhadap Makanan

Ini Perbedaan antara Alergi dan Intoleran terhadap Makanan
ISTOCK

Mana yang lebih serius?

Kebanyakan orang menganggap alergi makanan hanya terjadi pada saat masih kecil dan tadaaa... bisa menghilang saat dewasa. Namun Self menyatakan bahwa gejala-gejala alergi bisa muncul kapan saja, bahkan untuk makanan yang selama ini aman kamu konsumsi. 

"Orang-orang sangat terkejut karena bisa makan udang bertahun-tahun dan kemudian mengalami alergi," kata ahli alergi Neeta Ogden, MD, juru bicara American College of Allergy, Asthma and Immunology, kepada majalah tersebut. "Akan tetapi alergi makanan pada dasarnya sama seperti kondisi medis lainnya—sesuatu di luar kendali bisa terjadi." 

Satu hal yang harus diingat: ada perbedaan antara alergi dan intolaren makanan, yang memang lebih sulit diketahui. Berbeda dengan alergi yang bisa mengancam nyawa sehingga membutuhkan tindakan medis secepat mungkin, gejala-gejala intoleran biasanya tidak terlalu berbahaya seperti sakit perut, konstipasi, sakit kepala, rasa lelah, masalah kulit, peningkatan atau pengurangan berat badan yang tidak jelas, pikiran kabur, depresi dan rasa kembung. Sebagai contoh, mereka yang mengalami intoleran terhadap gluten bisa jadi baik-baik saja selama bertahun-tahun tanpa menyadari simptom tidak kentara yang dialami setelah mengonsumsi gluten—padahal itu adalah sebuah tanda dari intolaren makanan. 

Di sisi lain, alergi makanan yang serius, bisa bermanifestasi dalam bentuk gatal-gatal dan pembengkakan pada lidah, tenggorokan, dan bibir, sesak nafas, batuk-batuk, muntah, bintil-bintil merah, dan bahkan reaksi yang mengancam nyawa yang disebut anaphylactic shock. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar kamu memiliki alergi dan sebaiknya menghubungi dokter ASAP. "Secepatnya. Jangan ditunda-tunda," tambah Ogden.