Tips Menghadapi Pasangan yang Masih Membiayai Keluarga Besarnya

Tips Menghadapi Pasangan yang Masih Membiayai Keluarganya
Tips Menghadapi Pasangan yang Masih Membiayai Keluarga Besarnya

Ada yang bilang: “Menikah itu tidak hanya dengan istri/suami saja, tapi dengan seluruh keluarganya.", apakah hal itu bisa terealisasikan?

Ada yang pernah bilang: “Menikah itu tidak hanya dengan istri/ suami saja, tapi dengan seluruh keluarganya." Mengadopsi ungkapan ini, yang biasanya terjadi adalah sang pasangan masih membiayai anggota keluaranya yang lain—ibu, bapak, adik, sepupu, kakak, nenek, dsb. Entah itu memakai uang istri/suami saja, atau bersumber dari keduanya. Ada yang berpikir: "Uang itu harusnya 'kan bisa dipakai untuk kebutuhan keluarga internal dan anak-anak saja, kok malah dibagi untuk keluarga lainnya." Sebenarnya, bagaimanakah harus bersikap jika berada di dalam situasi seperti ini? 

Anna Surti Ariani, M.Si, seorang psikolog anak dan keluarga, mengatakan: “Sebetulnya tidak ada masalah sih, kalau kita atau pasangan kita masih membiayai keluarga, apalagi orangtua sendiri." Menurutnya, yang perlu dipastikan adalah pembiayaan keluarga besar tidak mengganggu keuangan keluarga inti. "Bagaimanapun ketika kita sudah berkeluarga, maka tanggung jawab utama kita adalah pada keluarga inti kita. Jika pengeluaran [selain untuk keluarga inti] mengganggu keuangan rumah kita, tentunya akan menjadi masalah untuk seluruh anggota keluarga, karena kesejahteraaan keluarga jadi kena imbasnya,” paparnya. 

Family financial
Family financial

“Ketika tahu bahwa pasangan membiayai keluarganya, padahal selama ini tidak ada pemberitahuan, kita bisa mengecek seberapa jauh kondisi keuangan rumah tangga akan terpengaruh. Jika efeknya besar, maka kita bisa mengajak pasangan untuk bicara, sambil membawa catatan keuangan. Dengan demikian bisa segera dicari solusi bersama, agar kondisi ini tak terlalu mengganggu," tuturnya. Dan jika pasangan tersebut sulit mencari solusi bersama, Anna merekomendasikan untuk meminta bantuan pihak lain, baik dari sisi keluarga, teman, pemuka agama, perencana keuangan, dan psikolog. 

Baca juga: Bagaimana Cara Menghadapi Pasangan yang Childish?

Sebagai pasangan yang sudah berjanji untuk hidup dalam suka dan duka, kita harus mengerti apa yang dilakukan oleh pasangan agar tidak terjadi pertengkaran yang malah membuat rumah tangga berantakan. "Tentunya perlu disampaikan dan didiskusikan secara transparan berapa kebutuhannya, untuk hal apa saja, kapan saja diberikannya, dan berapa jumlah persentase yang diberikan," sarannya.

money problems
money problems

"Ohya, jangan lupa untuk membicarakan secara terus terang kondisi-kondisi psikologis seperti adanya tuntutan dari keluarga, atau adanya perasaan harus berkontribusi, rasa nggak enak hati, dan lainnya. Jangan harapkan pasangan segera paham. Mungkin saja pembicaraan yang kalian bahas, perlu dibicarakan beberapa kali. Dan itu wajar sekali.”

Menurut Anna, satu hal yang perlu diingat saat mencari solusi terbaik agar pasangan lebih cepat mengerti dan memahami masalah seperti ini adalah: “Solusi terbaik dan paling tepat adalah yang ditemukan dan disepakati oleh kedua belah pihak, oleh suami dan istri. Kesepakatannya bukan atas dasar keterpaksaan, ya. Namun, karena sudah mengerti satu sama lain. Penting juga mencari win win solution, agar tidak ada lagi kerugian, atau seminimal mungkin kerugian yang dialami oleh keduanya. Kalau solusi itu dianggap baik oleh keduanya, maka itulah solusi terbaiknya."

Selanjutnya: Panggilan kepada semua perempuan yang masih jomblo dan berniat mencari pasangan hidup. Berikut adalah tips kencan yang Woop siapkan untukmu!