Ini membuat kita "prihatin" dengan Pangeran George dan seluruh siswa di sekolahnya.
Lupakan brokoli; sebuah studi baru menyimpulkan bahwa memiliki seorang sahabat merupakah salah satu hal terpenting yang membuatmu sehat. Meskipun memang banyak penelitian yang menyatakan bahwa pertemanan baik untukmu, para peneliti ini menemukan bahwa mempunyai seorang sahabat masa kecil berperan besar dalam membentuk kesehatan mental seseorang menuju kedewasaan," jelas The Cut.
Para peneliti ini menganalisa sekumpulan data dari 169 partisipan dengan latar belakang ras, etnis, dan sosial ekonomi yang berbeda saat mereka berusia 15, 16, dan 25 tahun. Pada babak pertama dan kedua, para subjek mengindentifikasi seseorang yang mereka anggap sahabat, dan para peneliti lalu mewawancarai setiap pasangnya. Saat para partisipan mencapai usia 25 tahun, mereka yang memiliki seorang teman dekat saat masih remaja, digambarkan sebagai pribadi yang "memiliki tingkat kasih sayang, intimasi, dan daya dukung yang tinggi," dan juga memiliki rasa kekhawatiran sosial yang rendah, mengalami gejala-gejala depresi lebih sedikit, dan memiliki harga diri yang lebih tinggi.
Mereka juga menyimpulkan bahwa faktor kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Ini terbukti dari para partisipan yang lebih fokus pada menjalin hubungan yang dalam akan lebih baik ke depannya dibandingkan dengan yang hanya memperluas jaringan sosial seluas-luasnya. "Menjadi anak yang terkenal memang "keren" pada saat masih sekolah, tapi saat mencapai usia 25 tahun, hal tersebut tidak membuatmu istimewa atau menjadi pemimpin," kata Rachel Narr, salah satu ilmuwan di University of Virginia." "Ungkapan 'di tengah keramaian merasakan kesepian" merupakan sesuatu yang tepat untuk menggambarkan kondisi anak-anak seperti itu saat mereka sudah dewasa."
Ini membuat WOOP teringat dengan berita bahwa Prince George (anak pertama Prince William dan Kate Middleton) dan seluruh teman sekolahnya tidak disarankan untuk memiliki teman baik—paling tidak antar sesama murid sekolah. Seperti apa ya, mereka saat berusia 25 tahun?
