Seberapa Signifikan Memasang CCTV di Rumah dan Apa Akibatnya Bagi Anak?

Seberapa Signifikan Memasang CCTV di Rumah dan Apa Akibatnya Bagi Anak?
ISTOCK

Alert: you are being recorded. 

Kebanyakan orangtua tidak bisa ada di rumah sepanjang hari, sehingga menerapkan berbagai metode untuk memastikan kondisi rumah aman. Salah satunya adalah dengan memasang CCTV di rumah dan menghubungkannya ke ponsel sehingga seluruh aktivitas di rumah tetap termonitor. Namun, sebenarnya apakah pemasangan CCTV di rumah disarankan?

Menurut Irma Gustiana A, M.Psi, Psi., seorang psikolog Anak dan Keluarga dan pendiri Irma and Co mengatakan: “Pemasangan CCTV di rumah tergantung pada kondisi sekitar lingkungan rumah. Bila lingkungan aman dan fasilitas keamanan dari lingkungan setempat seperti satpam, hansip, CCTV kompleks, dan juga ronda atau siskamling malam telah memadai, rasanya tidak menjadi keharusan menggunakan CCTV di rumah."

”Tapi untuk mengatasi keraguan orangtua, boleh saja menggunakan CCTV di rumah untuk mengawasi kegiatan di luar rumah ataupun di dalam rumah. Mengingat bagi pelaku kriminal, pemasangan CCTV akan menimbulkan efek psikologis seperti ketakutan untuk melakukan tindakan kriminal, apalagi jika si pelaku tahu bahwa di rumah tersebut memiliki CCTV,” tambahnya. 

Irma menjelaskan ada beberapa hal yang harus diketahui oleh para orangtua sebelum memutuskan memasang CCTV di rumah;

  • Pertimbangkan area-area pribadi anggota keluarga, karena setiap orang atau anak juga memiliki hak agar privasinya tetap terjaga, tanpa merasa takut diawasi. Pasang CCTV di area publik, seperti di garasi, teras, ataupun di ruang keluarga yang terbuka.
  • Komunikasikan dengan anggota keluarga mengenai pemasangan CCTV. Informasikan alasan dan manfaat yang akan didapatkan dengan adanya CCTV di rumah.
  • Cek dan ricek rekaman CCTV secara berkala untuk memantau dinamika yang terjadi di dalam ataupun di luar rumah.

Tidak sampai disitu saja, Irma pun kembali menambahkan bahwa ada dampak psikologis khususnya terhadap anak akibat dari pemasangan CCTV. “Ada beberapa anak yang pada akhirnya takut untuk mengekplorasi lingkungan. Karena merasa kebebasannya bermain selalu diawasi, sehingga merasa terbatas untuk bereksperimen, dan pada akhirnya bisa mempengaruhi perkembangannya.

“Yang kedua, anak merasa terbelenggu atau menjadi terbebani karena merasa tidak rileks atau tidak alami dalam melakukan kegiatan di dalam rumah. Karena akan terus menerus merasa diawasi. Dan yang terakhir, di satu sisi, bila orangtua mengkomunikasikan pemanfaatan CCTV secara positif pada anak, anak pun juga akan belajar mengenai pentingnya menjaga diri dan lingkungannya dari hal-hal yang mencurigakan atau membuatnya tidak aman.”