Sekarang juga.
Aksi memotong rambut bisa terjadi karena: kamu patah hati atau sudah sulit membedakan apakah itu rambut atau jerami. Memang, ada orang yang tidak pernah (jarang) patah hati atau rambutnya bagus sepanjang tahun tanpa dipotong (Woop ragu mereka ini mahluk mortal). Faktanya, sebagian besar orang butuh pergi ke salon, entah itu untuk memotong dan mengubah modelnya, atau sekadar memendekkan 1-2 cm. Pertanyaannya: kapan saat yang tepat? Apakah harus menunggu patah hati dulu? Yah, itu berarti sekali sebulan dong! Siapa yang sanggup? Jawabannya: jika gejala-gelaja berikut ini melandamu, berarti sudah saatnya.
MENGATURNYA BUTUH SATU JAM
Padahal ini bukan untuk dandanan ke pesta, tapi ke kantor alias tampilan sehari-hari. Tidak ada yang istimewa. Namun, tiba-tiba kamu perlu waktu satu jam penuh untuk mengatur bentuknya dan menaruh banyak produk agar ikalnya tidak terlalu liar. Jika hal ini melandamu, buru-buru ke salon terdekat.
TIDAK BERBENTUK
Awalnya, paling tidak dua-tiga bulan yang lalu, potongannya berbentuk bob sempurna, tapi sekarang modelnya seperti rumah Spongebob. Bukan berarti rumah si spons laut kuning itu tidak cantik, tapi mungkin tidak cocok untuk gaya rambut (kecuali untuk dandanan Halloween).
KAMU MENGIKATNYA... SELALU... SEPANJANG HARI
Keinginan untuk menggerainya, mengibas-ibaskan rambut digantikan dengan obsesi mengikatnya setiap hari. Pasalnya, bentuknya sudah aneh dan ujung rambut-rambut sudah bercabang. Lagi-lagi, ini merupakan pertanda sah bahwa kamu butuh ke salon segera dan memberikan bantuan pernafasan kepada rambut.
JUMLAH CABANGNYA MENGALAHKAN KFC
Sebenarnya kalau kamu sampai menunggu ujung-ujung rambut bercabang, bisa dibilang ini sudah terlambat. Idealnya, potong atau rapikan ujung rambut setiap 6-8 minggu. Jika ini mustahil, pastikan kamu memakai produk yang tepat sehingga kesehatannya bisa tetap terjaga lebih lama. Selain itu, jangan terlalu sering mengikatnya—terlebih saat basah karena akan merusak rambut.
