Cerita 2 Suami Media Influencer: Di Balik Foto-Foto Instagram di Akun Istri

Instagram Husband : Pandu Winata dan Ringgo Agus Rahman
Cerita 2 Suami Media Influencer: Di Balik Foto-Foto Instagram di Akun Istri - 0

#instagramshusband. Kemungkinan kamu kenal dua pasangan ini, entah dari media sosial atau cerita teman.

"Dia akan bilang, ‘kenapa sih, 'kan nggak semua harus lo share, 'kan?’" Tanya menanggapi. Terkekeh geli, Tanya yang mulai aktif di Instagram sejak 2013 lalu menjelaskan bahwa selama ini apa yang dibagikannya di media sosial adalah murni karena ingin berbagi. "Gimana yah, supaya orang lain tahu aja, kalau misalnya ada gue juga lho, yang seperti itu, yang mengalami kesusahan yang sama seperti mereka. Pengen sharing ilmu, sharing kesusahan bekerja sambil ngurus anak," tuturnya. "Bukan yang aneh-aneh, atau yang menjelekkan satu sama lain sih," sambung Pandu. "Karena itu sama saja pembunuhan karakter sendiri," ujarnya, tegas. 

"Sekarang kita sudah sama-sama tahu, mana yang harus di-publish, diposting, atau nggak," tambah Tanya.

Memiliki follower lebih dari 80 ribu di Instagram, membuat Tanya menjadi salah satu influencer parenting yang terkenal di dunia digital—dan dikenal di dunia non-digital. "Sebenarnya sih, pas awal-awal agak risih," aku Pandu dengan nada santai. "Apalagi waktu saya masih di bank, hari Sabtu dan Minggu itu terlalu berharga jadi mendingan kalau bisa sama sekali nggak megang handphone. Cuma kadang-kadang, pas lagi pergi, event, atau lagi seru-seruan sama keluarga, terus tiba-tiba ada yang bilang: 'kak Tanya, boleh foto, dong?'—awal-awal agak terganggu," ungkapnya. "Kalau sekarang sih, dengan posisi sekarang jauh lebih menyenangkan. Apalagi kerjaan kita berdua dibawa fun! Jadi, misalkan pun dikategorikan sebagai Instagram’s Husband sih, I dont mind—saya nggak masalah, sih," tegasnya. 

Dari sekian banyak hal yang dibagikan keluarga yang seringkali memasang tagar #ceritapandawa ini, Pandu dan Tanya sepakat bahwa ada beberapa pose yang dianggap selamanya akan menjadi ranah pribadi. "Mungkin kalau bagi influencer lain, ini bukan masalah, tapi bagi saya," katanya penuh penekanan, "foto anak kecil saat mandi, saya nggak mau. Soalnya, kejahatan terhadap anak kecil marak banget akhir-akhir ini dan saya sangat tidak suka kalau ada orang yang memasang foto Sada sebagai foto profil-nya tanpa seijin saya, kita berdua," paparnya. "Boleh saja, asal minta ijin dan tujuannya jelas," tegasnya. 

Lalu, apakah Pandu sendiri tidak tertarik menjadi influencer? 

Tanya tertawa, "ada lho, yang pernah nanyain rate card, Pandu," bocornya.

"Nggaklah," jawab Pandu dengan tegas. "Saya di balik layar sajalah, biarin Anya aja. " tekannya lagi. Berdeham kecil beberapa kali, "saya bangga sama dia. Bangga banget," katanya dan tiba-tiba melirik Tanya, lalu berkata "cieee.... kok muka kamu merah, sih?" dengan jahil. "Baru pertama kali ya, dengar ini?" ujarnya lagi-lagi menggoda istrinya. "Karena apa? Soalnya waktu di bank misalnya, pas lagi meeting di kantor pusat, karyawan di tempat lain kenal sama istrinya. Senang dan bangga dan saya tahu kalau dia berada di jalur yang tepat," tegasnya. Tanya, yang menjadi subjek pembicaraan, menundukkan kepala, ekspresinya seperti mengatakan, 'ah, pura-pura nggak dengar, ah.' 

SABAI DIETER MORSCHECK DAN RINGGO AGUS RAHMAN 

img

Terus terang, saya agak terkejut saat bertemu Sabai Dieter Morscheck di sebuah kafe di pusat perbelanjaan di Jakarta. Penyebab utama: tidak ada satu titik makeup pun di wajahnya. Bicara tentang tren #makeupnomakeup, Sabai adalah perwujudan originalnya. Sempat khawatir bahwa dia tidak mendapatkan memo bahwa wawancara ini akan disertai dengan pengambilan foto. Namun ternyata, "dia ini santai banget, lihat, lihat," kata Ringgo Agus Rahman sambil menyentuh wajah istrinya, "nggak pake makeup. Ini tuh, terjadi setiap hari," tegas Ringgo. 

"Yah begini ini, jadi mau mandi atau nggak, yah begini aja. Kalau bukan endorsement makeup, nggak makeup. Biasanya cuma kaosan di rumah, rambut diuntel-untel," tambah Sabai dengan cuek. 

"Gue memang dari dulu pengen dapat istri santai, cuek aja." imbuh Ringgo dengan nada bersyukur karena mendapatkan pasangan idealnya. 

"Yah itu, maksud gue, kadang-kadang inilah yang pengen kita bilang sama klien, ‘hi, client, lo 'kan masuk ke IG kita, lo lihat 'kan kita kayak apa. Alangkah baiknya disesuaikan,'" ujarnya Ringgo dengan nada manis. Dengan serius dia menambahkan, "karena ini 'kan bukan sesuatu yang bisa di-template. Setiap orang berbeda," tuturnya. Dan sejauh? "Untungnya mereka oke-oke aja," jawabnya. 

"Tapi tetap ada kok yang bilang, ‘rambutnya boleh nggak lebih rapi,'" cerita Sabai dengan santai. "Eh, itu maksudnya aku, ya?" tanya Ringgo kepada istrinya. "Kita berdua," jawab Sabai dengan ringan. Keduanya terbahak. "Yah, akhirnya foto lagi, sih. Nggak papa, sih,'" tukas Ringgo, pasrah. 

Menurut Ringgo dan Sabai, menjadi social media influencer seperti sekarang ini bukanlah sesuatu yang direncanakan. Tidak sengaja. "Nggak pernah tuh, dari awal dia bilang, 'aku mau jadi influencer’!'" tutur Ringgo dengan intonasi ala pemimpin demo. "Bahkan dari awal dia bilang, 'gue nggak mau ngapa-ngapain. Cuma mau jadi ibu rumah tangga,'" terang Ringgo disambut anggukan antuasias dari Sabai. "Yah, karena dia maunya begitu..."