Hal yang Sebaiknya Tidak Kamu Katakan Saat Wawancara Kerja

Hal yang Sebaiknya Tidak Kamu Katakan Saat Wawancara Kerja
ISTOCK

"Saya seorang perfeksionis."

Berapa banyak wawancara kerja yang sudah kamu datangi bulan ini? Empat puluh empat? Ah, enam lagi untuk genap menjadi 50. Ada banyak alasan kenapa sampai sejauh ini kesuksesan belum menghampirimu dan performamu saat wawancara kerja belum cukup mengesankan—artinya memang masih perlu dipoles. Dari sekian banyak kekeliruan saat wawancara kerja sehingga membuatmu tidak mendapat panggilan kerja lagi, mungkinkah salah satunya ini:

1. Berkata: "Kelemahan Saya adalah Perfeksionis" 

Sebentar, boleh memutar bola mata dulu? Hah, ini bisa dibilang adalah kunci jawaban berusia dinosaurus untuk pertanyaan: apa kelemahanmu? Bahkan jika Google menyarankan ini adalah jawaban paling ideal, para ahli mengatakan bahwa sebenarnya, hah... ini adalah respon terburuk. Dengan menjawab, "saya seorang yang perfeksionis", seakan-akan mengesankan kamu tidak memiliki kelemahan—apakah kamu Iron Man? Lebih baik jawab dengan jujur apa kelemahanmu dan bagaimana selama ini kamu mengatasinya. Ini menandakan kamu jujur dan penuh transparansi. 

2. Bertanya tentang Jatah Cuti 

Cuti memang hak setiap pekerja dan harus ditanyakan—tapi mengajukannya saat wawancara pertama... serius? Perusahaan idaman itu bisa menginterpretasikan bahwa begitu masuk kerja kamu ingin langsung mengambil jatah cuti dan liburan. 

3. Berbohong tentang Wawancara di Tempat Lain

Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, salah satunya mungkin: apakah Anda sedang mencari pekerjaan di tempat lain? Jika jawabanmu: tidak—tetot, salah besar. Lebih baik jujur dan katakan yang sebenarnya (baca: "iya, sedang menunggu jawaban dari tempat lain") supaya tidak terkesan kamu malas atau pembohong. 

4. Bergosip tentang Bos Lamamau

Apapun penyebabmu mengundurkan diri dari pekerjaan lama dan status hubunganmu dengan bos yang dulu, lebih baik untuk tidak berguncing dan mengatakan hal-hal negatif tentang mereka di wawancara kerjamu. Cobalah diplomatis dan cari sisi positif dari pekerjaan sebelumnya.