Ingin Berinvestasi dalam Bentuk Saham, Tapi Jujur Tidak Tahu Mulai dari Mana

Ingin Berinvestasi dalam Bentuk Saham, Tapi Jujur Tidak Tahu Mulai dari Mana
ISTOCK

Segala istilah, angka, naik-turun, buat kepala pusing. 

Entah kenapa, setiap kali mendengar kata investasi, dua emosi yang muncul: ingin banget super semangat mencoba, tapi bingung. Tidak mengerti harus dimulai dari mana. Memang ada Google, tapi banyaknya informasi yang tersedia malah membuat susah bernafas; belum lagi bahasanya itu lho, bahasa planet lain. Tanpa babibu lagi, WOOPberpaling kepada JANUS ID. Dan Farah Dini Novita (Vice-CEO/ Senior Fiduciary Adviser) pun menjelaskan dengan sabar. "Investasi di pasar modal untuk perempuan masih dibilang sesuatu hal yang baru dan tidak semua perempuan berani berinvestasi di pasar modal, terutama ketika mendengar kata saham," katanya. 

Menanggapi kebingungan dan kepelikan yang sering terjadi diasosiasikan orang dengan investasi saham menurutnya merupakan hal yang biasa. Jadi, tidak perlu khawatir. Ah, leganya! "Saham identik dengan beberapa asumsi yang salah. Ada yang mengatakan saham itu beresiko tinggi kehilangan uang, saham itu judi, saham itu hanya untuk orang yang berduit banyak dan asumsi yang misleading lainnya," paparnya. "Saham adalah bukti kepemilikan kita akan sebuah perusahaan. Bagaimana bisa kita memiliki sebuah perusahaan tanpa harus repot-repot membangunnya, tetapi tetap mendapat keuntungan dari perusahaan tersebut? Jawabannya adalah dengan menjadi investor saham di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia."

Ok, sekarang WOOP jadi cukup paham: investasi dan saham. Namun, apa saja keuntungan dari berinvestasi di saham? Yah, namanya menaruh duit hasil kerja-keras-banting-tulang-bertahun-tahun, rasanya lumrah 'kan ektra hati-hati? Farah membeberkan beberapa hal, di antaranya:

  1. Modal yang diperlukan saat ini tidaklah semahal jaman dulu, kamu sudah bisa membeli saham dengan modal Rp.100.000,- saja.
  2. Kamu cukup menggunakan aplikasi di ponsel atau membuka platform online trading di situs-situs terpercaya untuk melakukan transaksi beli, jual, mencairkan dan memantau pergerakan harga saham.
  3. Kamu bisa menikmati keuntungan kenaikan harga saham tersebut dalam jangka panjang dan juga mendapatkan dividend (pembagian keuntungan perusahaan) setiap tahunnya.

"Keuntungan rata-rata 10 tahun terakhir indeks harga saham gabungan (kumpulan harga-harga saham yang terdaftar di bursa efek) adalah sebesar 19%. Luar biasa 'kan, untuk mengalahkan laju inflasi biaya-biaya setiap tahunnya?" lanjutnya. 

Ok, penasaran satu hal: apa bedanya dengan menaruh uang kita di bank, memang sih, tidak ada dividen, dsb, tapi kok sepertinya lebih aman? "Jika uang kita hanya ditaruh di tabungan di bank saja, maka uang kita value-nya akan menurun seiring dengan kenaikan pada harga-harga. Dengan berinvestasi dalam bentuk saham untuk jangka panjang, kamu bisa menyiapkan kehidupan di masa yang akan datang dengan lebih baik lagi," jawabnya. 

Pertanyaan berikutnya yang sering ditanyakan, apa saja kerugian yang bisa terjadi jika investasi di saham? Menurutnya ada beberapa poin yang harus diperhatikan:

  • Kerugian terjadi ketika perusahaan yang kita miliki sahamnya bangkrut. Hal ini bisa diantipasi dengan pemilihan perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus. Perusahaan-perusahaan yang akrab di kehidupan sehari-hari, dikenal selama bertahun-tahun dan juga produk-produknya digunakan setiap hari, bisa dijadikan pilihan.
  • Kerugian terjadi ketika adanya penurunan pada harga saham. Saham memiliki pergerakan yang fluktuatif, tetapi terbukti secara jangka panjang membukukan keuntungan yang signifikan. Kuncinya selain pemilihan pada perusahaan yang tepat, dan kamu juga harus bersabar dan tidak serakah. Ketika harga turun, kamu belum dikatakan rugi jika belum menjualnya (cut loss). Tunggu saja hingga harganya naik kembali. Makanya saham lebih cocok untuk jangka panjang terutama bagi para pemula.

Lalu, lalu, bagaimana cara membeli saham? Dimana membelinya? Berikut saran Farah dan tahapan yang biasanya terjadi.

  1. Kunjungi perusahaan sekuritas. Kamu bisa cek di www.idx.co.id untuk daftar sekuritasnya.
  2. Isi formulir pembukaan rekening.
  3. Siapkan dokumen berupa KTP, NPWP dan halaman depan buku tabungan.
  4. Tunggu email dari perusahaan sekuritas yang berisikan nomor rekening dana nasabah a/n kamu pribadi.
  5. Transfer sejumlah dana ke nomor rekening tersebut
  6. Kamu akan menerima email lagi yang berisikan username, password, dan PIN.
  7. Download aplikasi dan platform online trading.
  8. Ikuti petunjuk penggunaan aplikasi yang sudah disediakan oleh sekuritas untuk cara melakukan transaksi.

"Membeli saham saat ini semudah belanja online. Jangan hanya jadi konsumen, kamu pun bisa menjadi pemilik perusahaan dari produk favoritmu," anjur Farah. Selain itu, bagi yang masih ingin mengetahui lebih banyak tentang berinvestasi di saham, bagaimana cara memilih saham dengan analisa yang tidak ribet, kamu bisa mengikuti kelas STOCKGASM yang akan diadakan oleh Janus tanggal 29 Juli ini. Info lebih lanjut bisa hubungi [email protected]