Saat Perusahaan Dipimpin Perempuan, Benarkah Lebih Sukses?

Saat Perusahaan Dipimpin Perempuan, Benarkah Lebih Sukses?
iStock

Banyak perempuan sukses menjadi pemimpin perusahaan. Benarkah perusahaan bisa lebih sukses dipegang perempuan?

Lihat saja banyak startup yang sukses, CEO-nya perempuan. Dan pertanyaan yang paling sering dilontarkan sekarang adalah kenapa banyak perusahaan lebih percaya dengan pemimpin perempuan? Jawabannya hanya satu, ‘karena kita layak!’. Dan itu benar, ketika perusahaan dipimpin oleh perempuan maka bisa lebih sukses. 

Menurut data dari National Center for Education Statistics, lebih dari 56% mahasiswa di seluruh dunia adalah perempuan. Seorang pakar ekonomi dari Carnegie Mellon menemukan bahwa terdapat setidaknya satu karyawan perempuan dalam perusahaan dengan IQ lebih tinggi dibanding pria yang bekerja di kantor yang sama.

Tak hanya itu, Anita Borg Institute for Women and Technology menerbitkan sebuah makalah berjudul The Case for Investing in Women yang menunjukkan kalau ada perbedaan besar antara kinerja perempuan dan laki-laki saat bekerja. 

Salah satu temuan mereka adalah di 500 perusahaan setidaknya ada tiga direktur perempuan. Mereka berhasil meningkatkan laba atas modal yang diinvestasikan lebih dari 66%. Laba penjualan juga naik 42% dan laba atas ekuitas meningkat sebesar 53% ketika pimpinan perusahaannya perempuan. 

Meski demikian, ketika seseorang ditunjuk menjadi pemimpin tidak semata-mata melihat pendidikan, bakat, inovasi, dan hasil bisnis tapi ada penilaian yang subjektif. Itu tergantung bagaimana orang lain memandangmu. Nah, perempuan punya tantangan unik ketika harus dipersepsikan sebagai pemimpin. 

Hanya sedikit orang yang secara sadar berpikir bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin. Namun tanpa sadar muncul dalam banyak penelitian ketika pria dan perempuan diminta menggambar seorang pemimpin, tanpa sadar mereka selalu menggambar sosok pria. 

Di samping itu, saat pria naik pangkat di tempat kerja maka mereka mempertahankan perasaan untuk ‘disukai’ sehingga bisa menjadi lebih kuat (kelihatannya). Berbeda saat perempuan yang dipromosikan maka semakin kuat dan memiliki otoritas untuk memajukan perusahaan malah semakin tak disukai. 

Belum lagi rasa kekhawatiran yang biasanya lebih besar dirasakan perempuan dibanding laki-laki. Hal ini bisa berdampak pada kariernya ketika perempuan merasa minder padahal dia seorang pemimpin. Perempuan cenderung memilih bekerja di belakang layar dibanding terekspos di perusahaan. 

Untuk itu, perempuan disarankan agar lebih percaya diri di tempat kerja. Percayalah kalau perempuan bisa mengubah dunia dengan kecerdasan dan sifat multitasking mereka. 

Selanjutnya: yuk mengenal bos L’Oreal Francoise Bettencourt Meyers yang merupakan perempuan terkaya nomor satu di dunia.