Orangtua Seharusnya Tidak Memberikan Nasihat Seperti Ini

Orangtua Seharusnya Tidak Memberikan Nasihat Seperti Ini
ISTOCK

Ada yang namanya "nasihat terlalu dini."

Konon, katanya, orangtua adalah gudang nasihat. Namun, apakah semua titah dari mereka positif untuk anak?

“Anak tentunya dapat memilah mana nasihat yang sesuai dengan kebutuhan dan situasinya saat ini. Terkadang orangtua memberikan nasihat yang masih terlalu dini. Misalnya, anak usai SD diberikan informasi mengenai pernikahan jika kelak ia dewasa. Hal ini tentunya kurang cocok karena tugas perkembangan anak saat itu belum sampai pada hal yang dikomunikasikan oleh orangtua,” ujar Marcelina Melisa, S. Psi, M. Psi, Psikolog., seorang psikologis klinis dari Tiga Generasi dan Brawijaya Clinic dan Mutiara Edu Sensory.

Selain itu, “orangtua juga seringkali memberikan nasihat menggunakan kalimat, 'Ketika mama/papa kecil dulu....' Pengalaman orangtua bisa jadi berbeda dengan anak saat ini, juga keadaan jamannya. Apabila nasihat dari orangtua sudah tidak cocok dengan keadaan saat ini, sebaiknya orangtua dapat mencari tahu terlebih dahulu keadaan lingkungan anak dan perkembangan jaman sebelum memberikan nasihat,” sambungnya.

Kita mungkin sudah tua, tapi belum tentu ta(h)u semuanya. Jika meminjam istilah anak jaman sekarang, 'jangan sotoy'. 

Bukan berarti orangtua dilarang memberikan nasihat, karena “pada dasarnya nasihat orangtua merupakan ‘arahan’ di mana masing-masing nasihat yang diberikan sangat tergantung dari nilai-nilai keluarga dan budaya yang menjadi latar belakangnya,” ujar Lina.

Untuk para orangtua, Lina menyarankan agar orangtua mempertimbangkan beberapa hal saat memberikan wejangan:

  1. Cara memberikan nasihat agar disesuaikan dengan rentang usia anak. "Cara berbicara dengan anak balita, usia SD, SMP, SMA tentunya berbeda," tekannya. 

  2. Situasi anak saat ini, termasuk karakter dan kepribadiaan anak, keinginan yang positif, lingkungan di sekitar anak seperti keadaan di sekolah atau teman sepermainan

  3. Alasan logis yang melatarbelakangi nasihat tersebut, karena dengan memberikan penjelasan logis anak dilatih untuk berpikir hubungan sebab akibat. 

  4. Situasi (waktu dan tempat) di mana orangtua menyampaikan nasihat, terutama nasihat yang cukup sensitif bagi anak. 

Mengapa orangtua sering memberikan nasihat yang tidak sesuai dengan keadaan?

“Nasihat yang diberikan orangtua yang disampaikan dengan memberikan rasa cemas atau takut pada anak, sesungguhnya didasari pula oleh kecemasan atau ketakutan orangtua jika anaknya melakukan hal yang dirasanya tidak baik,” jawabnya.

Untuk mengurangi rasa takut dan cemas, ada baiknya untuk orangtua mengontrol perasaan negatif yang berlebihan dan menyampaikan nasihat pada anak dengan kalimat positif. “Tujuannya adalah agar anak dapat fokus kepada hal yang sebaiknya ia lakukan. Dalam hal ini orangtua tetap dapat menyampaikan konsekuensinya agar anak memberi perhatian lebih terhadap hal yang dilarang, tapi berilah juga alternatif hal yang sebaiknya dilakukan,” lanjutnya.

Dan ingat: 

  • Berikan nasihat sesuai dengan hal yang ingin dibahas, usahakan tidak melebar.

  • Orangtua memberikan nasihat, tapi tidak memaksakannya apabila saat itu anak belum dapat menerima/nasihat kurang sesuai dengan kemauan anak. "Saat anak kurang menerima tapi orangtua bersikeras, hal itu akan menimbulkan sikap defensif pada anak sehingga nantinya cenderung mengabaikan nasihat orangtua."

  • Beri kesempatan anak untuk mengutarakan pikiran dan perasaannya, hindari sikap menghakimi, dan berikan kesempatan anak untuk berdiskusi. Jika anak mengutarakan kecemasaannya, bantu ia untuk memikirkan alternatif pemecahan masalahnya.

  • Sampaikan nasihat pada waktu dan situasi yang tepat, agar anak mau mendengarkan ketika suasana hatinya baik dan tempatnya nyaman untuk berdiskusi. Misalnya, di tempat yang memiliki privasi. 

Di bioskop, atau di sekolah di antara teman-temannya? Nuh-uh, itu bukanlah tempat yang ideal. Cobalah buka Google Maps dan cari jalan tercepat menuju rumah. 

Selanjutnya: bagaimana jika saat ini yang menjadi fokus perhatianmu adalah pasanganmu yang selalu menghindari membicarakan masalah dalam hubungan kalian dengan alasan "takut memicu konflik?" Coba baca saran dari psikolog ini.