2 Hal Ini (Biasanya) Jarang Dibicarakan oleh Bos Barumu

2 Hal Ini (Biasanya) Jarang Dibicarakan oleh Bos Barumu
ISTOCK

Di kantor baru. 

Sebut saja hari ini adalah hari pertama kerja di tempat baru. Prosesinya adalah: seseorang (biasanya bosmu) akan mengawalmu ke mejamu sambil menjelaskan deskripsi pekerjaanmu plus memastikan kamu mendapatkan alat-alat kantor yang dibutuhkan. Namun selain hal tersebut, ternyata ada beberapa aspek yang tidak "disampaikan" oleh kantor saat menyerahkan kartu pengenal, komputer, laptop dan alat tulis. "Mayoritas organisasi tidak menjelaskan budaya kerja kepada karyawan baru, dan pekerja baru terlalu fokus pada pekerjaan dan bos baru sehingga mereka mengabaikan aturan-aturan yang sangat mempengaruhi ini," tulis penulis Allan H. Church dan Jay A. Conger di Harvard Business Review. "Padahal mengerti aturan ini sangat mempengaruhi kesuksesan awalmu. Menyadari bahwa tidak hanya apa yang rekan kerjamu lakukan tapi bagaimana mereka mengerjakannya merupakan sesuatu yang penting jika kamu ingin efektif dan diterima dengan baik." Dan menurut kedua orang ini, ada dua hal penting yang harus kamu tahu dan sadari agar sukses dan betah di kantor barumu. 

HUBUNGAN DAN KOMUNIKASI

Kamu pasti tahu bahwa setiap perusahaan memiliki keunikan sendiri dalam hal bersosialisasi dan berkomunikasi di kantor dan "startup culture" yang informal menawarkan sesuatu yang baru. "Di beberapa organisasi, satu-satunya cara untuk mempengaruhi orang lain adalah dengan menghabiskan waktu secara personal dengan mereka. Di perusahaan lain, mengirimkan email, pesan, dan konferensi video lebih disukai dibandingkan rapat langsung," jelas Church dan Conger. Jadi, intinya: "amati dimana dan bagaimana kolegamu menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan. Apakah orang-orang ramah dan terbuka untuk rapat? Atau apakah mereka sepertinya menyenangkan kan tapi berkali-kali membatalkan pertemuan?"

Selain itu, komunikasi bisa terjadi dengan dua cara: formal dan informal. "Ketika kamu memulai sebuah pekerjaan baru, perhatikan bagaimana kecenderungan orang berkomunikasi satu sama lain," keduanya menyarankan. "Apakah melalui jalur formal, seperti rapat yang dijadwalkan jauh-jauh hari, dan setiap orang datang dengan persiapan matang? Atau apakah setiap individu lebih sering berkomunikasi secara spontan dengan sedikit atau tanpa dokumentasi?" 

PROSES MENGAMBIL KEPUTUSAN 

Setiap pendekatan di atas tadi (yang berhubungan dengan relasi dan komunikasi) akan membuat proses pengambilan keputusan di kantor barumu unik. Singkatnya, beberapa perusahaan memiliki tendensi untuk membuat keputusan di dalam rapat-rapat penting dan formal, sementara yang lain lebih memilih memfinalkan keputusan secara informal, seperti di kafe, di ruang rokok, atau saat makan siang. "Jika kamu melihat orang-orang setuju untuk memutuskan hal-hal penting di dalam sebuah rapat, dan kemudian segala hal terjadi setelah keputusan diambil, hal ini menandakan bahwa ada mekanisme pengambilan keputusan informal yang terjadi yang akan perlu kamu singkap," jelas Church dan Conger. "Contohnya, sebuah keputusan untuk menginvestasi dalam sebuah produk baru mungkin pada dasarnya tergantung pada dua orang paling penting—bahkan ketika ada sebuah tim yang berisikan pegawai senior untuk mengulas keputusan tersebut." Dalam hal ini, Church dan Conger menyarankanmu untuk "bertemu dua pemimpin kunci tersebut sebelum rapat formal apapun dan yakinkan mereka tentang pandanganmu."