Novita Angie: 'Aku Melihat Sekarang, Kenyamanan Is Beyond Cinta'

Novita Angie: Aku Melihat Sekarang, Kenyamanan Is Beyond Cinta
WOOP.ID/YOGO TRIYOGO

Penyiar radio ini bercerita tentang pernikahan beda agama, nyaman vs cinta, dan tuntutan media sosial.

"And then, we have to admit, dengan adanya sosial media memang men-drive kita, banyak yang akhirnya memilih untuk memberi apa yang mereka. They want a perfect family, OK we give that to them.They want yang… ceritanya bahagia, dikasih, diberi. Jadi kadang-kadang posting itu hanya untuk... duh, untuk memuaskan netizen, ya," ujarnya dengan nada prihatin.

"Sampai ada satu teman yang bilang, dia lagi detox karena dia sebel banget. Dia bilang, 'Nggak, lagi nggak pengen di-comment, baik bagus atau buruk. Malas'," katanya menirukan intonasi mengamuk temannya. 'Yah, kadang-kadang dunia selebritas itu juga hidup dari media sosial juga. Banyak yang akhirnya yah… yah… client juga melihat dari sosial media, kayak apa kehidupan mereka," aku Angie. 

Dan sepertinya memproyeksikan kehidupan para selebritis yang sempurna? 

"Pencitraan? Pasti ada juga," Angie mengakui dengan maklum. "Tapi ada juga kayak teman-temanku, they are a happy family, tapi balik lagi setiap keluarga pasti punya konflik yang berbeda-beda, yang mungkin nggak akan kita share di publik. Bukan karena kita ingin terlihat selalu bagus, NO," ujarnya tegas, menggerak-gerakkan telunjuk seperti seorang guru.

"Kalau aku sih, menganut paham seperti ini: kalau lagi punya masalah, misalnya kesal sama pasangan, dan mengumbarnya di sosial media, it's like sedang mengumbar aib sendiri," Angie menekankan. "Bukan karena kita nggak mau sharing, kita juga realise bahwa—apalagi kalau cuma masalah yah itu lagi-itu lagi—rumah tangga mana ada sih, yang nggak ada berantemnya!" tanyanya sedikit emosi. "Cuma kalau selama kita masih bisa menyelesaikan masalahnya, kayaknya nggak perlu di-share. Bukan karena kita maunya bagus-bagusnya aja ya, even ke teman-teman kita pun [menepukkan tangan] sometimes kita nggak share, apalagi kalau berantem hebat. Kecuali kalau ada satu permasalahan yang mentok nih, baru deh, 'Eh, what do you think?' tapi kalau masalahnya itu lagi, itu lagi yang bikin berantem, alah... udahlah," ujarnya sambil menepiskan tangan. 

Dan adakah hal-hal yang menjadi panduan postingannya sekarang?

"Sekarang sih, lebih ke baju," katanya sambil menarik nafas cukup panjang. "Berpakaian," lanjutnya, "yah, karena itu tadi, yah kita posisinya gitu aja, ada yang bilang ‘Mbak, mau nggak mau ditutup auratnya', tuturnya dengan nada sedikit geli. "Tapi itu sih, kalau aku ter-drive-nya masalah itu. Sebelum foto baju dibenarin dulu, nih. Terus aku juga nggak mau memfoto anak perempuanku dengan celana pendek, yah karena sudah tahu, tahu, yah." 

Dan jika diperhatikan, Angie memang tidak terlalu mengumbar kedekatannya dengan suami di Instagramnya. 

"Kemesraan? Nggak terlalu banyak sih, mungkin kalau lagi ada event, atau lagi liburan," ujarnya dengan nada pelan. "Balik lagi sih, people like to see something nice. Sisi positifnya adalah semoga meng-encourage orang to have keluarga yang harmonis. Bukan yang bebas dari masalah. Orang logisnya harus tahulah yah, keluarga mana sih, yang tidak ada masalahnya? Nggak pernah berantem," cerocosnya sambil mengangkat kedua tangannya. "But jika orang ingin memperlihatkan kemesraan di medsos lebih tujuannya ke 'OK, mereka bisa, why can’t we? Kadang-kadang aku pun merasa gitu, kadang aku juga berpikir ‘Mereka pasti punya masalah, ya’ tapi kalau mereka bisa melaluinya, kenapa aku nggak? Karena nggak mungkin, "katanya dengan penuh penekanan, "walaupun sahabat-sahabatku nggak cerita, tapi pasti adalah berantem hebatnya—bukan hanya berantem kecil, tapi berantem hebatnya. Pasti adalah momen-momen ‘Aduh apa gue pulang dulu ke rumah nyokap gue, ya', dengan nada putus asa dan lelah, "but we dont just share it. Dan aku tidak menganggapnya sebagai usaha mereka untuk jaim, ya. Justru respect them. Karena kalau kita lagi berantem, biasanya kita menganggap diri kita paling benar, dong? Yang kita lakukan apa? Menjelekkan suami kita dong, orang yang kita ajak berantem. Why should you talk about it?" ujarnya dengan nada tidak habis pikir. 

Dan bagaimana sesi berantem seorang Angie dan suami?

"Di saat berantem itu justru kita omongin semuanya," katanya sambil mengeluarkan suara orang sedang berantem dan berdebat intens. "Langsung saat itu juga. Ibarat kata nih, kita langsung naik ring, langsung bak-buk-bak-buk… [memeragakan dua petinju yang sedang beraksi]. Jarang diam-diam, pokoknya dikasih ‘aku sebal’, 'aku nggak suka,'" katanya dengan suara merepet. "Baru setelahnya, diam-diaman," terangnya.

"Tapi nggak lama kok," tambahnya. "Paling lama sih, waktu itu cuma dua apa tiga hari ya," kenangnya. "Suamiku tuh, udah tahu aku orang pemaaf, gampang sekali yang ‘yah udah, deh, udah’. Namun, karena gengsi aja, tetap diam. Haha. Namanya juga perempuan. Haha," ujarnya tertawa geli. 

img