Dilema para orangtua. Tidak diberikan, anak akan menangis. DIberikan, anak jadi tidak tanggung jawab.
Satu hal yang sering terjadi adalah banyak anak dibiarkan menonton televisi tanpa diawasi oleh orangtua atau orang dewasa sehingga membuat anak suka mencontoh hal-hal negatif yang ada pada tayangan televisi.
Nah, ketika anak mencontoh sebuah tindakan buruk dari televisi, orangtua marah-marah dan menyalahkan televisi. Padahal... ibu dan bapak juga sebenarnya berperan dalam kejadian anak mencontoh yang buruk itu.
Sama halnya dengan banyak produk teknologi, Rafika juga setuju bahwa televisi memiliki dua sisi yang harus diperhatikan oleh orangtua.
Sisi Positif
Bisa mengenal dunia atau hal-hal yang mungkin mereka tidak temui sehari-hari (misalnya, seperti kebudayaan dari negara lain);
Belajar situasi sosial. Dengan adanya film atau tontonan yang melibatkan situasi sosial, anak belajar mengenai situasi sosial dan yang harus ia lakukan dalam situasi tersebut. Tentunya perlu ada orangtua atau orang yang dewasa yang turut menjelaskan;
Anak lebih mudah mencerna informasi karena televisi merambah gaya belajar anak yang auditori, visual, maupun kinestetik;
Menarik bagi anak.
Sisi Negatif
Dapat mengganggu kesehatan jika menonton terlalu lama dan dekat. Seperti merusak mata, menyebabkan postur tubuh anak tidak baik karena misalnya menonton sambil tiduran atau bungkuk, anak memiliki kecenderungan mengalami obesitas karena seringkali menonton sambil makan.
Menonton TV merupakan kegiatan pasif. Anak tidak bergerak dan tidak melakukan interaksi. "Kegiatan menonton ini hanya merupakan kegiatan one-way";
Dapat menyebabkan kecanduan. Jika terbiasa menonton TV setiap hari, anak bisa kecanduan dan tidak ingin melakukan apa-apa karena TV merupakan salah satu media yang menarik sekali untuknya;
Anak dapat kehilangan quality time dengan orangtua atau keluarga;
TV tidak melatih kemampuan motorik serta sosial anak. "Memang TV memberikan pengetahuan mengenai situasi sosial, tetapi tidak dapat memberikan 'pengalaman nyata' bagi anak dalam bertindak atau berinteraksi."
Lantas apa yang bisa dilakukan orangtua agar anak tidak terlalu terpaku dengan layar televisi?
“Supaya anak tidak mencari TV, jawabannya adalah berikan ia kegiatan lain dan buatlah peraturan dan kesepakatan yang jelas serta konsisten mengenai jadwal menonton. Tetapkan kapan, berapa lama, dan apa yang boleh anak tonton. Sepakati bersama dan lakukan secara konsisten. Anak cenderung menonton TV karena ia bosan dan ingin melihat sesuatu yang menarik.
Baca: Ini Kenapa Orang Tua Sibuk dengan Gadget Dibanding Anak