Jika Anak Memanggil Orangtua Mereka dengan Nama Asli...

Jika Anak Memanggil Orangtua Mereka dengan Nama Asli...
ISTOCK

Bukan ayah, ibu, bunda, mama, mami, papi, atau bapak. 

Bagaimana kamu memanggil orangtuamu? Ibu, Bapak, Mama, Ayah, Mami, Papi, Mimi, Pipi, Bunda? Di masa serba canggih seperti sekarang ini, terkadang anak memiliki panggilan khusus atas orangtuanya yang tidak ada artinya di dalam kamus besar Bahasa Indonesia. Tidak jarang juga, anak yang memanggil orangtuanya sesuai dengan nama asli, tanpa embel-embel apapun. Apakah ada penjelasannya?

Vera Itabiliana hadiwidjojo, S. Psi., seorang psikolog anak dan remaja, mengatakan: “Kalau dari pengamatan saya, sepertinya masih banyak yang memanggil orangtuanya dengan sebutan ibu dan bapak atau semacamnya seperti bunda-abi, bunda-ayah, papa-mama, mommy-daddy. Perlu ada data mendukung dari penelitian atau survey tentang panggilan terhadap orangtua ini, sih.”

Lebih lanjut Vera mengatakan bahwa memang ada anak yang memanggil orangtua dengan dengan namanya. "Mungkin akan terlihat tidak patut menurut budaya timur yang ada di Indonesia. Terkesan kurang menghormati orangtua sebagai figur yang dituakan dan dihargai," katanya.

Jika dianalisa, sebenarnya apakah dari sebuah nama panggilan bisa mempengaruhi sisi psikologis anak kedepannya, khususnya terhadap orangtua dan orang yang dituakan lainnya? “Rasa hormat anak tentu dibentuk lebih dari hanya sekedar pembiasaan bagaimana dia memanggil atau menyebut orangtuanya. Namun, sebutan atau bagaimana memanggil orangtua merupakan langkah awal untuk mengajarkan anak bahwa orangtua merupakan orang dewasa yang patut dia hormati karena dari orangtua mereka mendapatkan kasih sayang, perlindungan dan perawatan.

“Panggilan juga sebenarnya dapat mempererat hubungan mereka sebagai layaknya anak dan orangtua sesuai dengan nilai-nilai selayaknya sebuah keluarga,” jelasnya.

Hal ini menurutnya bisa memberikan dampak negatif dan positif. Negatifnya, anak bisa saja menjadi kurang hormat terhadap orangtua dan mendapat pandangan miring dari lingkungan sekitar. Sedangkan, dampak positifnya, mungkin saja hubungan anak dan orangtua menjadi santai karena anak memanggil orangtua dengan namanya. "Tapi perlu diwaspadai agar tidak kebablasan sehingga orangtua tetap punya peran sebagai figur otoritas yang dapat menerapkan disiplin/batasan pada anak," tuturnya. 

“Mungkin solusi yang bisa saya berikan, sebaiknya biasakan anak untuk memanggil ortunya dengan panggilan yang mencerminkan rasa sayang sekaligus rasa hormat,” tutup Vera.