Mengapa Baju Pendamping Pengantin Harus Selalu Sama

Mengapa Baju Pendamping Pengantin Harus Selalu Sama
ISTOCK

Inilah alasan alasannya. Dan juga simak beberapa tren baju "dayang-dayang" pengantin tahun 2019 ini.

Diminta menjadi pendamping pengantin untuk pesta pernikahan temanmu bisa jadi merupakan peristiwa yang membuatmu: seketika menyentuh dada sambil berujar "oh", berkaca-kaca, memeluknya dengan kekuatan super. Namun, ketika ternyata dikabarkan bahwa semua pendamping (tanpa terkecuali) harus memakai warna yang sama, dan kebetulan itu warna yang paling kamu benci (menyentuhnya saja membuatmu mual)—sebut saja merah muda atau kuning mentereng—aduh, tiba-tiba kepala, dada, perut, dengkul menjadi sakit. Belum lagi ditambah dengan fakta bahwa biasanya potongan seragam para pendamping (ehem) super duper aneh. Temanmu yang biasanya memiliki selera bagus dan sadar mode, entah kenapa mendadak kehilangan kemampuan estetikanya ketika memilih bentuk dan warna baju pendamping pengantinnya. Apakah cinta benar-benar membuatnya buta?

Namun, sebelum bermuram durja atau bahkan mengajukan one month notice sebagai pendamping pengantin, ada baiknya untuk mengetahui tradisi di balik pakaian identik para pendamping pengantin perempuan. Mudah-mudahan dengan ini kamu bisa bersabar—dan jangan lupa "membalas kebaikan hati temanmu itu" dengan memilihkan warna yang paling dianggap hina olehnya saat giliranmu tiba. Hutang warna harus dibayar dengan warna. 

Agar semangatmu tidak terlalu padam, coba berikan usul kepada pengantin tentang potongan seragam yang terbilang aman untuk dipakai di tahun 2019 ini, yang tidak akan membuatmu malu atau menyaingi pengantin. Berikut beberapa tren baju pendamping pengantin perempuan yang patut dipertimbangkan: 

  • Floral: Solusi agar tidak terlalu monoton atau terpaku pada satu warna saja.
  • Sequin: Dijamin hari pesta pernikahan itu tidak akan menjadi "hari paling membosankan sedunia."
  • Tiered-ruffles: Agar pesta semakin romantis dan modern.
  • Velvet: Crepe dan chiffon itu sudah terlalu biasa. Velvet anyone?
  • Ungu: Warna tahun ini versi Pantone—ultra-violet. Perlu dicoba. 
  • Jumpsuit: Tidak semua pendamping pengantin pencinta rok! 

Alasan Mengapa Baju Pendamping dan Pengantin Harus Sama

1. PENGUSIR SETAN

Yep, kamu tidak salah baca. Dalam sebuah wawancara dengan Brides, Hanne Bank, penulis Virgin, the Untouched History, mengatakan bahwa dulu banget para pendamping pengantin perempuan dan tamu pernikahan diminta untuk berpakaian yang sama persis dengan pengantin perempuan sebagai upaya melindunginya dari setan yang ingin menyakitinya. Dengan semua orang memakai baju yang sama diharapkan akan membuat para roh jahat bingung dan tidak yakin "mana sih, yang pengantin" sehingga membiarkan upacara dan pesta pernikahan berlangsung dengan lancar. Kenapa roh jahat bisa setega itu? Martha Stewart Wedding menjelaskan ini karena para setan iri dengan pengantin! 

2. PASUKAN PENGAMAN DAN PELINDUNG DARI PENCULIK 

Banyak pihak yang iri dengan pengantin (bukan kamu saja). Sebut saja mantan pacar, pacar kedua, selingkuhan, anggota keluarga yang tidak setuju, musuh keluarga, dsb. yang ingin menculik pengantin agar pesta dan kebahagiaannya hancur. Oleh karena itu, menurut Racked, salah satu alasan tradisional mengapa para pendamping mengenakan pakaian dengan model yang mengerikan dan sama dengan pengantin wanita adalah untuk membuat penculik bingung, frustrasi dan membatalkan rencananya tersebut. 

3. PESAING BERKURANG

Ini mungkin adalah alasan paling masuk akal dan jujur. Dalam sebuah wawancara dengan Independent, Lou Taylor, seorang profesor sejarah pakaian dan tekstil dari Universitas Brighton mengatakan salah satu satu alasan mengapa pengantin (dipelopori oleh Ratu Victoria) memilih seragam—mulai dari bahan baju, warna, potongan, gaya, sepatu, dan sampai perhiasaan—adalah untuk memperkecil kemungkinan para pendampingnya menyainginya. Pengantin harus menjadi pusat perhatian dan ratu pada hari itu. Hmm... sekarang kamu mengerti 'kan, kenapa gaya dan warna baju pendamping aneh, tidak jelas mana bagian depan, mana bagian belakang? Ini sebuah kesengajaan, bukan kecelakaan. 

4. PENJAGA PERDAMAIAN DAN MENCEGAH KECEMBURUAN 

Terlalu banyak pilihan, selera, keinginan, komentar di antara para pendamping (perempuan) bisa menyulut konflik. Lalu, jika satu pendamping mengenakan sesuatu yang lebih bagus, lebih seksi, bisa membuat yang lain mendadak membenci seragam mereka sendiri. Tidak terbayangkan ketegangan di antara mereka dan pengantin. Jadi, lebih baik semua sama, dalam suka maupun duka. 

5. MEMPERCANTIK FOTO

Segala sesuatu yang membuat foto pernikahan tidak berfokus pada pengantinnya = harus disingkirkan. Termasuk, baju pendamping pengantin yang terlalu mendominasi dan akan merusak foto itu seumur hidup. Jadi, tidak heran jika warna seragam ditentukan dan diselaraskan dengan tema resepsi agar tidak menodai foto monumental itu. 

6. MEMPERMUDAH HIDUP

Semua yang pernah atau sedang mempersiapkan pesta pernikahan, pasti tahu level kesusahan, penderitaan dan kepusingannya. Dan sebagai pengantin, fokus utama adalah memilih gaunnya sendiri; seragam pendamping (tidak peduli sebesar apapun keinginan kita untuk menyenangkan hati teman dan anggota keluarga) berada di urutan kesekian. Memilih satu warna dan potongan untuk 10 pendamping menjadi pilihan yang lebih mudah dan masuk akal—apalagi jika mereka datang dari berbagai pelosok yang berbeda. 

7. TIDAK SEMUA ORANG SELERANYA BAGUS

Kamu bisa jadi adalah teman terbaik, senasib-sepenanggungan si pengantin. Namun itu tidak berarti selera kalian sama (bagusnya). Memilih sesuatu dan menentukan gaun yang sama akan membuat pengantin tidak perlu deg-degan atau pingsan saat melihatmu datang dengan potongan ala Disney kesukaanmu. 

Nah, cukup mengerti 'kan mengapa para pendamping pengantin diharapkan untuk bergaya dan tampil serupa? Untuk hari ini saja, lupakan semboyan hidup-matimu, "berani tampil beda" atau "menjadi diri sendiri".

Baca Juga: Bangga! Julianto Wakili Indonesia di New York Fashion Week