Berdampak Negatif Bagi Wanita, WHO Larang Instansi Lakukan Tes Keperawanan

WHO Larang Instansi Lakukan Tes Keperawanan pada Wanita
Tes Keperawanan

Picu sejumlah dampak negatif untuk wanita, WHO resmi melarang tes keperawanan bagi instansi di seluruh dunia.

Sering mendengar tentang 'tes keperawanan' pada perempuan? Jika iya, sebaiknya kamu melaporkan hal tersebut, karena Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah melarang adanya praktik tes keperawanan di berbagai bidang.

Tes keperawanan telah dilakukan di hampir seluruh dunia untuk menyelidiki kasus pemerkosaan, hingga proses perekrutan pegawai wanita pada profesi tertentu. Kini, WHO telah menyerukan kepada pemerintah untuk melarang praktik-praktik ini, serta mendidik dokter, polisi, serta instansi lain yang terlibat.

Cara Mencerahkan Vagina
Tes Keperawanan

Selama berabad-abad, banyak orang percaya bahwa selaput dara dapat digunakan sebagai tanda keperawanan seorang wanita. Namun nyatanya, tidak ada bukti pasti yang bisa mengungkapkan hal tersebut, sebagaimana digarisbawahi oleh ulasan penelitian yang ditulis bersama oleh Claudia Garcia-Moreno dari WHO tahun lalu.

Baca juga: Tulang Rusuk Wanita Ini Patah Akibat Terlalu Sering Pakai Tabir Surya

Dalam satu penelitian, dokter menemukan bahwa perbedaan selaput dara antara wanita yang pernah atau tidak pernah melakukan hubungan intim ternyata tak jauh berbeda. Studi lain menemukan bahwa, pemeriksaan selaput dara hanya mampu mengidentifikasi kurang dari 10% wanita yang telah melakukan hubungan seksual.

iStock
Tes Keperawanan pada Wanita

Faktanya, tes keperawanan justru tak memberikan dampak positif, melainkan malah memberikan tekanan mental kepada para perempuan. Di Afrika Selatan, gadis-gadis yang gagal tes keperawanan dapat dikucilkan, belum lagi kebijakan juga hanya boleh mempekerjakan perempuan yang lulus tes tersebut.

Tak hanya itu, tes keperawanan juga digunakan untuk mempermalukan wanita di penjara, termasuk demonstran di Arab pada tahun 2011. Ironisnya di Indonesia sendiri, seorang wanita yang ingin bergabung dengan militer harus memiliki selaput dara “perawan”.

Menurut WHO, wanita yang gagal dalam tes keperawanan - terlepas dari apakah mereka pernah melakukan hubungan seks - bisa menderita secara sosial dan psikologis. Beberapa mencoba bunuh diri, sementara yang lain 'dibunuh' oleh keluarga mereka.

Well, apakah kamu punya tanggapan lebih lanjut mengenai hal tersebut, ladies?

Selanjutnya: Apa jadinya jika indra penciuman bisa mendeteksi kapan kamu akan jatuh sakit? Jika tak percaya, kondisi wanita ini salah satunya.